JAKARTA - Para korban insiden robohnya tembok Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, akan mendapat penanganan untuk memulihkan kondisi mereka.
Pihak sekolah terus melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan trauma dari para murid yang jadi korban.
Wakil Hubungan Masyarakat MTsN 19 Pondok Labu, Gozali, menyebutkan pihaknya memberikan pendampingan secara intens kepada korban yang selamat dari kejadian itu.
Menurutnya, penting untuk memperhatikan emosi semua pihak agar rasa trauma bisa segera hilang dan terobati sehingga bisa beraktivitas seperti sedia kala.
"Yang jelas kami terus melakukan pendampingan karena masih ada korban. Pendampingan mulai dari rumah sakit kemudian seperti pemandian, pengkafanan hingga pemakaman terus kita dampingi," kata Gozali, seperti dinukil dari Antara, Sabtu, 8 Oktober.
"Kami juga hadir di rumah korban ketika kegiatan keagamaan tersebut. Kami pantau terus dan berkomunikasi dengan pihak keluarga," lanjut Gozali.
Pihak sekolah juga memberikan penyembuhan trauma (trauma healing) kepada siswa dan guru agar saat pembelajaran mereka merasa aman dan kondusif.
"Mulai Senin kita sudah lakukan kegiatan seperti trauma healing kepada siswa dan guru, kemudian juga melakukan sosialisasi di tempat yang baru untuk pembelajaran ke depan itu yang kita lakukan," ujar Gozali.
Hujan deras yang berlangsung pada Kamis siang menyebabkan air masuk ke lapangan MTsN 19 Jakarta Selatan. Hal itu membuat tembok pembatas sekolah roboh sehingga menimpa tembok panggung tempat bermain. Akibatnya, tiga siswa wafat dan dua siswa dirawat.