JAKARTA - Banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meluas. Bahkan sudah merendam sedikitnya 25 desa dengan ketinggian air ada yang mencapai empat meter.
"Ini data sementara. Kami terus berkoordinasi memantau perkembangan di lapangan, sekaligus mendistribusikan bantuan untuk korban banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, Jumat 7 Oktober malam.
Saat ini, banjir merendam 25 desa yang tersebar di lima kecamatan. Ketinggian air bervariasi mulai 60 centimeter hingga yang terparah empat meter dari jalan desa.
Banjir di Kecamatan Mentaya Hulu cukup parah dan merendam 14 desa. Banjir di Kecamatan Parenggean merendam dua desa, yaitu Barunang Miri dan Bejarau.
Banjir di Kecamatan Telaga Antang merendam empat desa, yaitu Tumbang Boloi, Tumbang Mangkup, Rantau Katang, dan Tumbang Sangai.
Banjir di Kecamatan Tualan Hulu merendam empat desa, yaitu Luwuk Sampun, Mirah, Tumbang Mujam, dan Sebungsu, sedangkan banjir di Kecamatan Kota Besi merendam Desa Hanjalipan. Kabar terbaru, banjir meluas ke Desa Pamalian dan Rasau Tumbuh.
Tim Penggerak PKK Kotawaringin Timur bersama komunitas jip dan trail, bergerak memberikan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Kota Besi, dipimpin Ketua Tim Penggerak PKK, Khairiah Halikinnor.
"Ini sebagai wujud kepedulian terhadap korban banjir di wilayah ini. Kami membawa bantuan sesuai kemampuan kami," kata dia.
Pihaknya berharap bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat yang menjadi korban banjir. Ada 300 sak lebih beras serta gula dan minyak goreng.
BACA JUGA:
Dia menerangkan Desa Hanjalipan yang saat ini terdampak banjir parah dalam sebulan terakhir, memang rawan banjir karena lokasinya cukup rendah dan berada di bantaran sungai.
Ia mengetahui itu karena dahulu suaminya yaitu Bupati Halikinnor pernah bertugas menjadi Camat Kota Besi sehingga dia juga sering ikut kunjungan ke desa-desa. Tahun lalu PKK juga datang memberikan bantuan untuk korban banjir di kecamatan itu.
"Sebenarnya dibangunkan oleh pemerintah permukiman di dataran tinggi tapi masyarakat belum mau pindah. Mudah-mudahan nanti masyarakat mau pindah," ucap Khairiah.
Camat Kota Besi Gusti Mukafi menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut. Bantuan langsung disalurkan untuk korban banjir di Desa Hanjalipan, Pamalian, dan Rasau Tumbuh. Sebelumnya juga ada bantuan dari perusahaan, mahasiswa Universitas Palangka Raya dan pemerintah.