Ditinggal Anak dan Istri, Pria Asal Bengkulu di Serang Ditemukan Gantung Diri Sampai Jasadnya Membusuk di Kamar
Petugas kepolisian di lokasi penemuan mayat pria gantung diri di dalam kontrakan/ Foto: Dok. Polda Banten

Bagikan:

SERANG - Polsek Cikande Polres Serang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat gantung diri di kontrakan milik Yadi di Kampung Kadinding, Desa Tambak, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang.

Kapolsek Cikande Kompol Andhi Kurniawan mengatakan korban berusia 32 tahun salah satu karyawan swasta.

"Korban seorang pria berinisial PM (32), buruh PT. Timas Suplindo, Kecamatan Kibin. Saat ditemukan korban dalam kondisi sudah membusuk dengan leher terjerat tambang," ucap Andhi dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat malam, 7 Oktober.

Andhi menjelaskan, jasad pria asal Bengkulu itu pertama kali ditemukan oleh Sarnan (47) warga setempat, sekitar pukul 16.30 WIB.

"Korban pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Sarnan yang curiga lantaran lingkungan kontrakannya tercium bau yang kurang sedap. Kemudian saksi penasaran dan menelusuri setiap kamar kontrakan. Saat berada di depan pintu kontrakan korban, ditemukan darah yang keluar dari dalam kamar kontrakan," ungkap Andhi.

Yakin bau busuk tersebut berasal dari dalam kontrakan, Sarnan melaporkan penemuannya itu kepada Astri Irwati (37) bidan sekaligus Ibu Lurah.

Kemudian, Astri ditemani Gultom (36), rekan kerja korban, datang ke lokasi untuk mengecek kebenarannya.

"Tiba di lokasi, dan pintu kamar kontrakan korban dibuka, ternyata bau busuk tersebut berasal dari jasad korban yang ditemukan dalam keadaan menggantung. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek," terangnya lagi.

Andhi menjelaskan dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, korban tinggal di rumah kontrakan tersebut bersama istri dan anaknya, namun kurang lebih 2 minggu ini istri dan anaknya sudah tidak tinggal bersama korban.

"Jadi selama 2 minggu korban tinggal seorang diri dan korban yang bekerja di PT. Timas Suplindo diketahui tidak masuk kerja dari Selasa tanggal 3 atau 4 hari bolos," kata Andhi.

Andhi mengungkapkan jika kasus yang dialami korban masih diselidiki dan motif maupun penyebab kematian belum diketahui karena harus menunggu hasil pemeriksaan tim dokter.

"Masih kita selidiki, personel Reskrim masih melakukan olah TKP," tutup Andhi.