Bagikan:

JAKARTA - Petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU), Satpop PP, Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) sejak Jumat pagi, 7 Oktober, sudah berada di lokasi kejadian.

Merekan melakukan pembersihan sekaligus mengevakuasi benda-benda yang mengalami kerusakan akibat banjir luapan Kali Krukut.

Pascakejadian tembok MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan roboh dan tewaskan 3 pelajar di MTsN 19 Jakarta yang berlokasi di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Bagaimana kondisi terkini?

Pantauan VOI di lokasi, sekitar pukul 10.41 WIB, nampak puluhan petugas membersihkan lantai-lantai kelas yang dipenuhi lumpur di dalam kelas dan halaman sekolah. Nampak bangku-Meja di dalam kelas di keluarkan ke area lapangan.

Terlihat juga kompor, mesin penanak nasi, hingga panci juga di keluar dari ruang guru di sekolah MTsN 19.

Tak hanya itu, satu unit alat beko dan dua unit damkar Jakarta Selatan di letakkan di area lapangan.

Nampak guru-guru dari MTsN 19 Jakarta. Namun saat ditanya soal insiden tembok roboh, para guru-guru itu enggan menjawab.

"Jangan ya mas, takut salah saya," kata Guru tersebut.

Seperti diketahui, sebanyak tiga pelajar meninggal dunia karena tertimpa tembok pembatas sekolah yang roboh akibat banjir di MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis sekitar pukul 14.50 WIB.

Tembok sekolah roboh diduga akibat tekanan air Kali Krukut yang meluap akibat intensitas hujan yang tinggi