Bagikan:

BANJARMASIN - Pencarian terhadap korban tanah longsor di lokasi tambang emas di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dihentikan karena curah hujan tinggi dan cuaca buruk.

"Tim terpaksa menghentikan pencarian korban tanah longsor, karena kondisi alam di lokasi sangat berbahaya akibat curah hujan tinggi dan yang lainnya," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotabaru Hendra Indrayana dilansir ANTARA, Kamis, 6 Oktober.

Data sementara korban tanah longsor di lokasi tambang emas di Desa Bulu Kuning Kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kotabaru pada Senin (26/9), sebanyak sembilan orang meninggal dunia, enam orang luka-luka dan dua orang masih belum ditemukan.

Korban yang menderita luka-luka sebanyak enam sebagian masih di rawat di rumah sakit terdekat dan dirawat di rumah keluarga dan rumah masing-masing.

Sedangkan dua orang korban lainnya hingga saat ini masih belum ditemukan.

Dua orang korban yang belum ditemukan tersebut yakni, Ravi (28) asal Rantau Kabupaten Tapin dan Parin (25) asal Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Korban meninggal dunia yaitu Wahid (35) warga Pemangkih Kabupaten Banjar, Padliannor (50), Inal (31), dan Salman (30) warga Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, sedangkan dua korban yang diperkirakan suami istri masih belum diketahui identitasnya.

Sedangkan lima korban luka-luka yaitu Isay (50) warga Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, Asul (40) Batu Kajang, Hamidah (46) Sungkai, Anang Suryadi (60) Sungkai dan Mardiah (50) Sulawesi.*