Puan Maharani Apresiasi Dukungan UEA dan Australia Bangun IKN Nusantara
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato saat mengikuti pembukaan Parliamentary Forum and the 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20)/ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengapresiasi dukungan parlemen Uni Emirat Arab (UEA) dan Australia untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Saat bertemu Ketua Dewan Federal Nasional Uni Emirat Arab Saqr Ghobash, ia mengatakan kehadiran investasi UEA di IKN akan menjadi simbol baru eratnya hubungan kedua negara.

"Saya berharap agar pembentukan pendanaan pembangunan IKN atau 'IKN Fund' oleh Indonesia dan UEA dapat berjalan secara lancar," kata Puan saat pertemuan bilateral dengan Saqr Ghobash di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 5 Oktober.

Pertemuan antara Puan dengan Pimpinan Parlemen UEA dan Australia dilakukan dalam waktu terpisah di gedung DPR.

Puan menegaskan DPR menyambut baik peningkatan investasi UEA di Indonesia, khususnya investasi pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang mengusung konsep hijau.

UEA telah menaruh investasi senilai 20 miliar dolar AS atau setara Rp299,5 triliun untuk proyek ibu kota baru Indonesia.

Puan menyinggung eratnya hubungan antara Indonesia dengan UEA terutama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diberi nama salah satu tokoh sentral UEA, yaitu Mohamed Bin Zayed al Nahyan (MBZ) berkat investasi negara tersebut di Indonesia.

Dia menilai semakin kuatnya hubungan kedua negara karena didukung kesamaan nilai-nilai yang dijunjung Indonesia seperti toleransi dan moderasi.

“Saya mengapresiasi nilai perdagangan antara Indonesia dan UEA yang telah mencapai 4 miliar dolar AS pada tahun 2021. Saya berharap nilai ini dapat terus meningkat seiring peningkatan hubungan kedua negara,” ujarnya.

Dia mengapresiasi kerja sama Indonesia dan UEA melalui penandatanganan Indonesia-United Arab Emirates-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUEA-CEPA) pada Juli 2022.

Dia berharap perjanjian itu dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Uni Emirat Arab, khususnya terkait isu ekonomi syariah yang merupakan salah satu isu prioritas kedua negara.

Sementara itu, Puan mengapresiasi kunjungan kenegaraan PM Australia Anthony Albanese ke Bogor, Jawa Barat, dalam rangka Annual Leaders’ Meeting pada Juni 2022 serta konfirmasi kehadiran PM Australia pada KTT G20 di Bali dan pemberian beasiswa di bidang prioritas G20.

Puan mengaku gembira dengan hubungan bilateral Indonesia-Australia yang semakin kuat dan solid. Menurut dia, Australia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

“Kemitraan kedua negara terus diperkuat lagi sejak dideklarasikannya Indonesia-Australia sebagai mitra strategis pada Agustus 2018," katanya.

Menurut Puan, penguatan hubungan bilateral kedua negara dilakukan, antara lain, melalui penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) pada Maret 2019,

Dia mengatakan melalui perjanjian tersebut, penambahan kuota Working Holiday Visa menjadi 5.000 peserta per tahun, termasuk penambahan dana senilai 470 juta dolar Australia untuk Program ODA dan dukungan terhadap program ketahanan pangan.

“Saya mengapresiasi dukungan pendanaan 'climate and infrastructure' senilai 200 juta dolar Australia sebagai bentuk tindak lanjut 'Australia-Indonesia Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition'," katanya.

Puan berharap parlemen Australia dapat mendorong kemitraan kedua negara dalam memobilisasi dan membuka lebih banyak investasi proyek energi bersih baru yang akan mendorong transformasi produktivitas, inovasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.