JAMBI - Pemerintah Kota Jambi menjamin keamanan aplikasi berbasis smart city bebas dari peretasan.
Wakil Wali Kota Jambi Maulana mengatakan, terdapat beberapa indikator yang menjadi perhatian oleh verifikatur dan tim penilai Kementerian Kominfo. Secara keseluruhan tim penilai puas dengan terpenuhi indikator smart city itu.
Namun, lanjut dia, ada beberapa hal yang menjadi perhatian asesor pada Pemkot Jambi, di antaranya perihal keamanan aplikasi dan permintaan untuk melengkapi beberapa dokumen. Guna meningkatkan keamanan aplikasi-aplikasi smart city tersebut, pihaknya menjamin hal itu dengan adanya fiber optic intranet.
"Ada fiber optic sehingga intranet jadi tidak bergabung dengan jaringan internet yang lain tetapi sudah internal," jelasnya di Jambi, Antara, Selasa, 4 Oktober.
Mengenai keamanan data yang menjadi isu central, kata dia, ke depan aplikasi-aplikasi pemkot setempat yang ada digabungkan menjadi satu aplikasi Sikoja sehingga mengurangi celah peretasan.
Terkait dengan program unggulan implementasi kota pintar Kota Jambi pada tahun 2022, dia menyebut program Smart Governance dan Mal Pelayanan Publik (MMP) Kota Jambi.
Selain itu, program Smart Branding, yaitu kawasan wisata Danau Sipin dan Tugu Keris; Smart Ekonomi, yaitu program inovasi Pakar Kasih; Smart Living, yaitu program Inovasi Kampung Bantar; Smart Society, yaitu perpustakaan komunitas; dan Smart Environment, pemanfaatan gas metan pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Talang Gulo.
Regulasi Pemkot Jambi dalam upaya mewujudkan Jambi Smart City, kata dia, mengacu pada Perda Kota Jambi Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Smart City.
"Berbagai program Smart City di Kota Jambi, yakni pengembangan regulasi, pengembangan infrastruktur, pengembangan aplikasi, pengembangan SDM TIK, dan pengembangan kerja sama antarlembaga," katanya.
Sejak 2018, kata Maulana, roadmap pengembangan Jambi Smart City hingga tahun ini terus meningkat dan bertambah.
"MPP dan Danau Sipin tadi merupakan salah satu quick win smart city pada tahun 2022," katanya.
Sementara itu, Kadis Kominfo Kota Jambi Abu Bakar mengatakan bahwa smart city atau kota cerdas tidak hanya berbicara mengenai teknologi. Program Smart City adalah sebuah konsep pembangunan suatu daerah dengan melakukan banyak inovasi dengan berbagai keterbatasan yang ada.
"Kota cerdas itu bagaimana membuat inovasi atas keterbatasan daerah. Bisa melaksanakan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
BACA JUGA:
Dalam implementasinya, kata dia, smart city tercipta bukan saja dari Kominfo, melainkan juga dapat tercipta inovasi smart city dari OPD lainnya.