BANDUNG - Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Suntana meminta polisi yang dikerahkan dalam Operasi Zebra Lodaya 2022 untuk bersikap sopan ketika bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Menurut Kapolda Jabar, operasi itu perlu dilaksanakan secara persuasif, manusiawi, dan edukatif, didukung penegakan hukum secara elektronik atau teguran simpatik guna meningkatkan simpati masyarakat terhadap polisi.
"Tetap jaga sopan santun dan profesional. Jangan ada lagi polisi lalu lintas bekerja tidak sesuai prosedur," kata dia dilansir ANTARA, Senin, 3 Oktber,
Menurut Kapolda Jabar, tidak ada polisi yang menegakkan hukum lalu-lintas secara stasioner dan hunting system. Karena itu, Kapolda Jabar pun meminta para perwira untuk mengawasi bawahannya guna mencegah sikap arogan ketika menegur masyarakat.
"Tindak tegas apabila ada anggota yang melanggar dan melakukan tindakan yang dapat menurunkan citra Polri," katanya.
Pada Operasi Zebra tahun 2022 ini, menurut dia, Polda Jawa Barat mengerahkan 1.932 polisi, yang terdiri dari 520 dari Polda Jawa Barat, dan 1.412 dari Polres jajaran.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Dideklarasikan Jadi Capres NasDem, Anies Baswedan: Bismillah Kami Terima, Kami Siap
03 Oktober 2022, 11:13 -
| BERITA
Polisi Akan Panggil Baim Wong dan Paula Terkait Konten Prank Laporan KDRT
03 Oktober 2022, 10:06
Operasi Zebra 2022 digelar mulai pada 3-16 Oktober 2022 secara serentak di seluruh Indonesia dalam rangka menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu-lintas menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Menurut Irjen Suntana, objek pelanggaran yang bakal menjadi target polisi mulai dari knalpot bising, penggunaan pelat nomor yang tidak sesuai, sirene dan rotator tidak sesuai, dan pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu-lintas.
"Diimbau juga agar masyarakat selalu mematuhi aturan dan tata cara berlalu lintas yang baik serta saling menghargai kepada sesama pengguna jalan," kata dia.
Terkait
