JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Pemprov DKI akan merehabilitasi 20 sekolah negeri di Jakarta dengan konsep green building dan net zero carbon pada tahun 2023.
Rencana rehabilitasi ini merupakan kelanjutan dari rehabilitasi empat sekolah yang baru diresmikan oleh Anies pada hari ini.
"Ini kita baru mulai empat, nanti bertahap. Prinsip kami dibuat dulu, dijadikan contoh, semua melihat, lalu yakini. Ketika yakin, maka penganggarannya pun menjadi lebih mudah karena sudah lihat contohnya. Nah, dengan adanya 4 contoh, tahun 2023 ada 20 sekolah lagi," kata Anies dalam peresmian gedung SD Negeri Ragunan 08, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 28 September.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan anggaran yang digelontorkan Pemprov DKI pada pembangunan ini sebesar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar tiap sekolah.
Sementara, anggaran yang dikeluarkan pada rehabilitasi sekolah tahun ini sebesar Rp126 miliar untuk empat sekolah yang telah diresmikan.
Adapun keempat rehabilitasi sekolah yang diresmikan hari di antaranya SD Negeri Duren Sawit 14, Jakarta Timur; SD Negeri Grogol Selatan Jakarta Selatan; SD Negeri Ragunan 08 Pagi, 09 Pagi, dan 11 Petang, Jakarta Selatan; dan SMA Negeri 96 Jakarta.
Anies ingin lebih banyak sekolah di Jakarta yang nantinya diubah dengan konsep ramah lingkungan tersebut.
"Harapannya tahun-tahun berikutnya bisa lompat lebih tinggi. Kalau lompat 20 (sekolah), kan 5 kali (dari tahun sebelumnya), ya. Mudah mudahan nanti bisa 100, bisa 500. Harapannya, terus menerus Jakarta sekolahnya menjadi sekolah yang ramah," tutur Anies.
BACA JUGA:
Anies mengungkapkan, sekolah negeri berkonsep ramah lingkungan ini merupakan yang pertama kali di Indonesia. Menurut dia, sudah saatnya bangunan yang ada pada abad ini merupakan bangunan rendah emisi.
"Jakarta memulai sejarah baru. Dibangun sekolah tuntas, sekolah dengan konsep green building yang diakui oleh green building consult indonesia. Sekarang sudah jadi gedung abad 21. Jadi, ini adalah sekolah negeri pertama di indonesia yang menggunakan konsep net zero," ujar Anies.
Anies menjelaskan, hal yang membedakan sekolah berkonsep green building dengan sekolah negeri biasanya adalah pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya. Solar panel ini terletak di lantai paling atas gedung sekolah.
"Jadi sebuah sekolah yang konsep greennya itu lengkap. Dengan begitu, kita berharap nantinya anak anak akan belajar lebih dekat tentang ramah lingkungan, tentang konspe pembangunan berkelanjutan sejak mereka berads di sekolah dan melihatnya dari dekat," papar Anies.
Selain itu, konsep ruang-ruang pada sekolah yang baru direhabilitasi ini dibuat lebih terbuka, sehingga lebih banyak udara luar yang masuk ke dalam ruangan. Termasuk banyak area hijau di dalam kawasan sekolah.