Nelayan di Aceh Utara Harap Waspada, BMKG Prediksi Gelombang 2,5 Meter Terjadi di Selat Malaka
Dokumentasi - Nelayan tradisional melewati gelombang perairan Selat Malaka, kawasan Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh. ANTARA

Bagikan:

ACEH UTARA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh Aceh Utara mengimbau nelayan waspada terhadap gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter di perairan Selat Malaka.

Prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh Aceh Utara Haifa Rahmi Ilahi mengatakan,  gelombang dengan ketinggian lebih dari 2,5 meter berbahaya untuk aktivitas pelayaran.

"Gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter di perairan Selat Malaka cukup berisiko untuk aktivitas nelayan dan pelayaran. Sementara gelombang di pesisir laut Lhokseumawe terpantau berkisar 0,5 hingga 0,7 meter," katanya di Lhokseumawe, dikutip dari Antara, Senin, 26 September. 

Selain gelombang tinggi, BMKG Stasiun Malikussaleh juga mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan.

"Waspadai perubahan cuaca tiba-tiba dari musim kemarau ke musim hujan. Perubahan cuaca tiba-tiba tersebut berisiko terhadap gangguan kesehatan karena dari suhu rendah tiba-tiba menjadi tinggi," katanya.

Menyangkut kondisi cuaca di wilayah timur Aceh beberapa hari ke depan pada pagi hari diprakirakan cerah berawan. Sementara, sore dan malam hari cenderung hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

"Cuaca tersebut cenderung lebih rendah di wilayah pegunungan seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah. Untuk suhu, berada pada kisaran 23 hingga 33 derajat Celcius," katanya.

Saat musim peralihan seperti ini cuaca tidak menentu, karena perubahan siklus musim peralihan dan berkemungkinan terjadi fenomena-fenomena lainnya yang memengaruhi kondisi cuaca.

Cuaca panas terik dan hujan, kata dia, mungkin terjadi akibat adanya perpindahan arah angin yang mengakibatkan pertumbuhan awan.

Sedangkan kecepatan angin di wilayah timur dan tengah Aceh beberapa hari ke depan, menurut dia, diprediksi rata-rata pada kisaran 10 kilometer per jam. Sementara pada sore hari ada kemungkinan meningkat hingga menjadi 20 kilometer per jam karena adanya pertumbuhan awan.

"Kecepatan angin yang mencapai 20 kilometer per jam ini memang kecepatannya di atas normal dan rawan terjadi angin puting beliung," kata Haifa Rahmi.