Pelajar dan Anak-anak Jambi Rentan Jadi Korban Perdagangan Orang
Foto via Antara

Bagikan:

JAKARTA - Pemkot Jambi mengedukasi para pelajar dan kelompok anak-anak beresiko guna mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di daerah itu.

Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, mengakui risiko tindak pidana perdagangan orang lebih mudah terjadi di tengah era digital saat ini

"Maka kami harus melawan ini dengan memberi pemahaman, edukasi, dan menjangkau ke sekolah-sekolah," katanya dilansir dari Antara.

Sebagai dari amanat undang-undang, dia menegaskan tugas semua pihak untuk menjaga diri agar tidak terjerumus kepada hal negatif.

Dia juga mengingatkan pentingnya keberpihakan semua stakeholders mulai dari pemerhati perempuan, aktivis, perguruan tinggi, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan para penegak hukum.

Selain itu, kata dia, keberadaan gugus tugas pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dapat menjangkau mulai dari kelompok anak-anak yang masih terjaga dengan baik yang diberi perlindungan dan diberikan upaya promotif dan preventif.

"Harapan kami tidak ada lagi terjadi kasus TPPO di Kota Jambi, dengan memberikan berbagai edukasi terhadap anak-anak usia pelajar. Termasuk kelompok-kelompok anak-anak yang beresiko dan kelompok yang telah masuk ke ranah itu sampai ke ranah pidana," katanya menjelaskan, Sabtu 24 September.

Dia menyebutkan, faktor terjadinya perdagangan orang satu di antaranya karena faktor ekonomi. Untuk itu, pemerintah terus berupaya dalam hal pengentasan kemiskinan, seperti memberikan bantuan, atau hal-hal lainnya, meningkatkan derajat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Jambi, Noverentiwi Dewanti, mengatakan sejak Januari hingga Agustus 2022 terdapat 13 kasus perdagangan orang di Kota Jambi yang ditangani pihak Kepolisian saat ini.

"Kota Jambi sebagai ibukota Provinsi Jambi, membuat peluang terjadinya TPPO cukup besar," terangnya.

Dia mengatakan, selain faktor ekonomi juga faktor keluarga yang saling terkait.

“Kasus TPPO yang ditemukan telah ditangani Polresta Jambi dan, pengembalian kepada orangtua kami dampingi," katanya.

Upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah dalam memerangi TPPO mulai dari mendatangi sekolah-sekolah, menjadi narasumber pada momen-momen pertemuan baik itu di tingkat RT, tingkat Kelurahan, sampai Kecamatan. Hingga dalam pertemuan-pertemuan tertentu, pemerintah mengupayakan menyelipkan adanya edukasi mengenai pencegahan perdagangan anak.

"Ini upaya-upaya agar kita bersinergi bersama-sama untuk memerangi TPPO," katanya.