JAKARTA - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengingatkan masyarakat jangan cuma fokus dengan potensi bencana alam. Warga diminta juga waspada dengan potensi ancaman bencana kebakaran.
"Dalam beberapa waktu terakhir terjadi sejumlah kasus kebakaran di daerah kita, baik yang mengakibatkan korban materiil maupun korban jiwa," kata Kustini Sri Purnomo di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin 19 September dinukil dari Antara.
Kasus kebakaran di Sleman di antaranya menimpa SD Negeri 1 Delegan Sumberharjo, Prambanan pada 9 Agustus yang menghabiskan sebagian besar bangunan.
Kemudian kebakaran rumah di Dusun Kocoran RT 05/RW 03 Kelurahan (Desa) Caturtunggal, Kapanewon (Kecamatan) Depok yang mengakibatkan tiga orang penghuni meninggal dunia.
Dan kejadian kebakaran yang menimpa kandang ternak di Dusun Klero Sumberharjo, Prambanan, Sleman pada 9 September.
"Atas hal tersebut maka masyarakat diharapkan lebih waspada dan antsipatif terhadap hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran," katanya.
Menurut dia, kasus kebakaran yang terjadi di Sleman sebagian besar dipicu adanya hubungan arus pendek listrik, sehingga masyarakat diminta untuk hati-hati dalam menambah atau mengubah instalasi listrik di rumah.
"Sebisa mungkin untuk instalasi listrik di rumah selalu dicek keamanannya, terlebih yang sudah jaringan lama. Jangan menambah instalasi sembarangan," katanya.
Kustini mengatakan, selain ancaman bencana kebakaran, wilayah Kabupaten Sleman juga terdapat sejumlah ancaman bencana alam lainnya.
BACA JUGA:
"Secara geografis Sleman berada di kaki Gunung Merapi. Sehingga ancaman bencana erupsi Gunung Merapi cukup tinggi. Bahkan termasuk ancaman bencana sekunder dari erupsi Merapi seperti banjir lahar dingin," katanya.
Ia mengatakan, sejumlah wilayah di Sleman juga rawan terjadi bencana banjir, longsor, angin kencang dan juga bencana kekeringan.
"Selain itu ancaman bencana gempa bumi juga berpotensi terjadi di Sleman," katanya.