Profil Bahtiar: ASN Kemendagri yang Tak Pernah Berkarir di Pemprov DKI, Namun Potensi Gantikan Anies Baswedan
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sekaligus calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta Bahtiar (DOK VIA ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Profil Bahtiar juga mendapat sorotan karena namanya diusulkan DPRD DKI Jakarta ke Kemendagri untuk menjadi Penjabat Gubernur, memimpin Jakarta hingga 2024.

Seperti diketahui, Anies Baswedan akan lengser dari jabatannya pada 16 Oktober nanti. Untuk menggantikan Anies, DPRD mengajukan tiga nama.

Selain Bahtiar yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dua nama lainnya adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dan Sekeretaris Daerah DKI Marullah Matali. Lalu, siapa sosok Bahtiar sebenarnya?

Profil Bahtiar

Dr. Drs. Bahtiar, M.Si ialah pria asal Bone, Sulawesi Selatan yang lahir pada 16 Januari 1973 . Dibanding dua calon pengganti Anies lainnya, Bahtiar tak memiliki posisi apa pun di Pemprov DKI Jakarta. Ia justru membangun karirnya di lingkungan Kemendagri.

Bahtiar yang pernah menempih pendidikan di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor itu langsung berkarir menjadi ASN Kemendagri setelah lulus masa studinya pada 1995. Di lingkum Kemendagri, ia beberapa kali menduduki beberapa posisi jabatan.

Salah satu jabatan yang sempat diemban Bahtiar adalah Kasubdit Ormas Ditjen Polpum Kemendagri, Kepala Pusat Penerangan Kapuspen, Kementerian Dalam Negeri Kemendagri. Saat berada di jabatan tersebut, Bahtiar tidak hanya dikenal dekat dengan berbagai organisasi masyarakat namun juga dikenal di kalangan jurnalis. Jabatan ini yang membuat Bahtiar dinilai mampu menjaga stabilitas politik dan sosial di Jakarta karena Bahtiar punya pengalaman terkait komunikasi dengan banyak pihak.

Selain itu Bahtiar juga memiliki pengalaman terkait penyusunan Undang Undang karena sempat menjabat sebagai Kabag Perundang-Undangan Ditjen Polpum Kemendagri. Saat itu ia aktif merumuskan peraturan perundangan-undangan terkait kepemiluan.

Tak sampai situ, Bahtiar juga sempat menduduki jabatan sebagai Direktur Politik Dalam Negeri yang juga aktif merumuskan regulasi yang berhubungan dengan pilkada dan pemilu tahun 2019.

Bahtiar yang juga pernah ditunjuk sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau pada September 2020. Saat itu ia menggantikan Isdianto yang mengambil cuti untuk ikut Pilkada. Pengalaman ini yang membuat Bahtiar dinilai mampu memimpin DKI Jakarta.

Bahtiar Dinilai Paling Netral

Salah satu keistimewaan Bahtiar terkait rekomendasi atas dirinya sebagai Penjabat Gubernur adalah sosoknya yang netral dibanding dua kandidat lainnya.

"Dalam arti, memang karena tugas dia sebagai Dirjen Kemendagri, kalau yang lain punya kemiripan seolah-olah mereka punya beking," ucap Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio, dikutip ANTARA, Kamis, 15 September.

Hendri juga menjelaskan bahwa posisi Bahtiar berada di luar kekuasaan, sehingga posisinya independen dan dinilai tak punya kepentingan apapun. Tak hanya itu, Ibu Kota juga sempat dipimpin oleh penjabat dari Kemendagri.

Mekanisme Pemilihan

Meski Bahtiar telah diusulkan ke Kemendagri untuk menggantikan Anies Baswedan, ia harus bersaing dengan dua nama lainnya yang juga sama-sama memiliki pengalaman yang mumpuni di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Setelah mengantongi rekomendasi nama dari DPRD DKI Jakarta, Kemendagri akan memberikan tiga nama final ke Presiden. Dalam pemilihannya, Presiden Jokowi punya wewenang untuk menunjuk secara langsung siapa yang akan menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.

Nantinya Pj Gubernur akan memimpin DKI Jakarta sampai ada gubernur definitif yang terpilih dalam Pilkada selanjutnya. Artinya, Pj Gubernur akan menjabat hingga tahun 2024 mendatang.

Selain terkait profil Bahtiar, dapatkan informasi menarik lainnya melalui VOI.ID.