Bagikan:

SULTENG – Sebanyak 500 orang diduga melakukan pengerusakan di tambang emas milik PT. AKM di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu, 18 September, sekitar pukul 14.25 WITA.

Menurut informasi didapat, massa yang menggunakan kendaraan roda dua (motor) itu berjumlah 200 unit, setelah tiba di perusahaan PT. AKM mereka langsung melakukan tindakan anarkis dengan melakukan pelemparan dan pengerusakan serta pembakaran.

Akibat aksi anarkis itu, satu orang karyawan atas nama Yakob mengalami luka bacok di bagian kepala.

Sejumlah kerusakan di lokasi yakni, Kantor PT. AKM, mess dan pos penjagaan mengalami kerusakan akibat pelemparan, 1 unit mobil perusahaan rusak, 1 unit excavator pecah kaca, 3 unit eskavator dibakar, 1 tempat kolam perendaman terbakar.

Kapolres Palu Kombes Barliansyah mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan 300 personel untuk melakukan pengamanan di Kantor PT AKM, lokasi tambang emas Kelurahan Poboya, Palu.

"Pasukan kami di sini sudah ada 100 personel dan jumlah itu kami tambah 200 lagi masing-masing dari Brimob dan Ditsamapta Polda Sulteng," kata Kombes Barliansyah.

Kapolres mengungkapkan bahwa dampak dari perusakan itu menyebabkan seorang karyawan PT AKM mengalami luka serius karena terkena benda tajam di bagian kepala. Korban telah dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk perawatan.

Selain melakukan perusakan terhadap kantor, mereka yang semula berunjuk rasa itu ikut membakar tiga alat berat serta satu mobil operasional bak terbuka.

Ia menjelaskan bahwa PT AKM merupakan kontraktor dari PT Citra Palu Mineral (CPM) selaku pemegang kontrak karya perusahaan tambang di Kelurahan Poboya, Kota Palu.

Oleh karena itu, Kapolres Palu meminta masyarakat memahami bahwa tidak ada ruang untuk aktivitas pertambangan ilegal (PETI) di Kelurahan Poboya, Kota Palu.