Bagikan:

JAKARTA - Akibat kanopi sekolah SDN 03 Cempaka Putih Barat ambruk, proses belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara untuk mencegah adanya pelajar yang tertimpa.

Wakil Kepala Sekolah SDN 03, David mengatakan peristiwa berawal dari terdengarnya suara gemuruh dari kanopi yang berada di lantai 2. Kemudian sejumlah puing - puing tersebut jatuh satu persatu ke bawah.

"Kanopinya itu memang mengalami pengeroposan yang diduga besi kanopi tidak kuat menahan beban genteng," kata David kepada wartawan, Kamis, 15 September.

David mengatakan, sekolahan ini sudah pernah dilakukan renovasi pada tahun 2012. Dalam kejadian tersebut tidak ada korban pelajar ataupun guru yang tertimpa material genteng ataupun besi.

"Tadi kita lakukan evakuasi para pelajar, dan langsung kita pulangkan lebih awal," ujarnya.

Kepala Peleton Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Dirga mengatakan bahwa pihaknya mendapat kabar adanya kanopi sekolah yang roboh.

"Dapat laporan tersebut kita langsung gerak ke lokasi untuk proses evakuasi," katanya.

Dirga mengatakan, petugas yang diterjunkan sebanyak 6 personil. Kanopi yang ambruk sepanjang 15 meter dan proses pemotongan besi dilakukan agar tidak menimpa pelajar dan guru.

"Untuk amannya kita potong satu persatu besinya, kita potong tulang penyangganya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, penyangga atap kanopi gedung sekolah di SDN Cempaka Putih Barat 03, Jalan Cempaka IV, Pangkalan Asem, RT 014/01, Kelurahan Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat nyaris ambruk, Kamis, 15 September, siang.

Kejadian tersebut sempat membuat panik para siswa dan warga sekitar. Kejadian kemudian dilaporkan ke Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat.

"Kami terima laporan pukul 10.05 WIB, kita kerahkan tim rescue sebanyak 5 personel. Sampai saat ini masih dikakukan penanganan di lokasi," kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat H. Asril Rizal saat dikonfirmasi VOI, Kamis, 15 September.

Petugas rescue mengevakuasi penyangga kanovi yang hampir lepas dari pengait di tembok.

"Penyebabnya diduga karena penyangga kanovi tidak kuat menahan beban, sehingga hampir lepas dari tembok dan nyaris roboh," ujarnya.