Bagikan:

JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik mengatakan ajang Formula E menguntungkan. Dia meminta ajang balap mobil listrik internasional itu terus dilakukan.

"Ya rugilah rakyat (kalau disetop, red). Kan sudah diakui oleh, coba lihat risetnya, surveinya Indef. Kan menguntungkan," kata Taufik kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 8 September.

Taufik menganggap gelaran Formula E ini dibutuhkan Jakarta. Anggota DPRD ini menilai ajang tersebut membuat nama Indonesia dipandang di mata dunia.

"Jakarta perlu ada event internasional. Apalagi setelah Jakarta enggak jadi ibu kota. Kan harus jadi kota yang setara dengan dunia supaya bisa maju," tegasnya.

Sementara itu, saat disinggung soal commitment fee Formula E yang sudah dibayarkan selama tiga tahun, Taufik justru bilang hal tersebut tepat untuk dilakukan. Dia menilai hal itu tak bermasalah.

"Enggak apa bagus dong. Memberikan kesempatan gubernur yang akan datang untuk mengangkat derajat Jakarta. Enggak masalah," ujarnya.

"Kecuali bangunan. Enggak boleh. Kalau event-event bagus dong. Saya kira perlu kita apresiasi langkah Pak Anies," sambung Taufik.

Diberitakan sebelumnya, KPK telah memeriksa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu, 7 September kemarin. Dia dimintai keterangan terkait penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.

Hanya saja, usai diperiksa, Anies tak mau bicara terkait materi yang dikonfirmasi penyelidik. Dia hanya mengatakan senang bisa membantu KPK.

"Saya ingin sampaikan senang sekali bisa kembali membantu KPK dalam menjalankan tugasnya," kata Anies di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 7 September 2022.

Selain Anies, sejumlah pihak juga sudah dipanggil. Salah satunya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edy Marsudi.

Saat itu, dia mengaku menjelaskan soal peminjaman uang Rp180 miliar yang dilakukan Dispora DKI Jakarta untuk membayar commitment fee kepada Formula E Operations (FEO).