JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjalin kerja sama dengan Eeropean-Asean Business Council (EU-ABC). Kerja sama itu dijalin untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia pasca pandemi COVID-19.
Dalam pertemuan dengan delegasi EU-ABC di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan selama masa pandemi COVID-19, ada sejumlah pencapaian dalam perkembangan sektor parekraf Tanah Air.
Salah satunya, Indonesia berhasil naik 12 peringkat dari peringkat ke-44 ke peringkat ke-32 dalam peringkat Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF).
"Kami berhasil melewati Malaysia dan Thailand. Ini bisa dibilang salah satu prestasi dalam sektor pariwisata Indonesia di masa pandemi," kata Menteri Sandiaga Uno, Jumat 2 September.
Tidak hanya itu, Indonesia juga berhasil menduduki peringkat pertama dari 50 negara terindah di dunia versi Forbes.
"Selama 18 bulan kami mengalihkan fokus pengembangan pariwisata ke arah pariwisata berkelanjutan dan berkualitas dan kami memprioritaskan diri mengeluarkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," katanya.
Selain itu, di sektor ekonomi kreatif, Indonesia merupakan negara dengan kontribusi ekonomi kreatif terbanyak nomor tiga di dunia. Di mana peringkat pertama diduduki oleh Amerika Serikat dengan industri perfilman Hollywood dan Korea Selatan di peringkat kedua dengan K-Pop.
BACA JUGA:
"Jadi saya harap kita bisa berkolaborasi untuk menghasilkan solusi-solusi yang ke depannya bisa mengembangkan sektor parekraf Indonesia ke arah yang lebih positif," ungkap Sandiaga.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua EU-ABC, Tassilo Brinzer mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kemenparekraf/Baparekraf untuk mengembangkan sektor parekraf Indonesia agar semakin baik.
"Saya yakin akan ada banyak kesempatan untuk kita bekerja sama dan saling mendukung untuk memajukan sektor parekraf Indonesia," kata Brinzer.