JAKARTA - Kementerian Sosial memperbaiki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) setiap bulan agar BLT BBM, bantuan langsung tunai yang disalurkan pemerintah untuk menjaga daya beli warga saat harga bahan bakar minyak naik, tepat sasaran.
"Kita tiap bulan memperbaiki data. Jadi daerah memasukkan kemudian kita perbaiki, kemudian juga kita cross-check (cek silang) dengan data kependudukan, karena ada yang meninggal dan sebagainya," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dilansir ANTARA, Jumat, 2 September.
Dia mengatakan pemerintah menyalurkan dana BLT BBM hingga Rp12,9 triliun bagi 20,65 juta keluarga penerima manfaat.
Menurut Mensos Risma, bantuan sosial tersebut merupakan tambahan bantuan bagi keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
"Jadi, penerima irisan. Jadi, penerima PKH dan penerima BPNT tapi enggak boleh dobel, karena ada penerima PKH dan penerima BPNT, dia terima dua. Tapi ini enggak boleh dobel. Jadi ketemu lah 20,65 (juta)," katanya.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Anak Buah Cak Imin Klaim Jokowi Senang PKB Koalisi dengan Gerindra
02 September 2022, 15:15 -
| BERITA
Hotman Paris Akan Tuntut KONI Bila Uang Hadiah Mike Akerman Pelari Australia Tidak Dibayar
02 September 2022, 14:06
Setiap keluarga penerima manfaat mendapat BLT BBM senilai Rp600.000 untuk empat bulan, yang dibayarkan dua kali masing-masing Rp300.000.
Penyaluran BLT BBM dilakukan oleh PT Pos Indonesia mulai 1 September 2022.
Mensos Risma mengatakan pemerintah menyalurkan BLT BBM sebagai pengalihan subsidi BBM guna membantu warga menghadapi peningkatan harga bahan pangan pokok akibat kenaikan harga bahan bakar minyak.
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #mahkamah konstitusi #israel #iran #timnas indonesiaPopuler
Terkait
