PM Papua Nugini Perintahkan Investigasi Kasus Penembakan Nelayan Indonesia
Kapal Motor Nelayan (KMN) Calvin 02 yang diduga ditembak aparat keamanan PNG tiba di Merauke, Selasa (22/8/2022). ANTARA/HO-Dok Polres Merauke

Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar RI untuk Papua Nugini (PNG) Andriana Supandi mengatakan Perdana Menteri PNG James Marape telah meminta investigasi penuh terkait penembakan nelayan Indonesia.

"Memang benar PM PNG telah menyatakan pihaknya melakukan investigasi penuh atas insiden penembakan dan hasilnya akan disampaikan kepada Pemerintah Indonesia," jelas Dubes Andriana Supandi dikutip ANTARA, Senin, 29 Agustus.

Ssebelumnya Kedubes di Port Moresby telah melayangkan nota diplomatik terkait penembakan yang diduga dilakukan tentara PNG (PNGDF) terhadap nelayan asal Merauke.

Kedubes RI juga meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh terkait kasus penembakan yang menewaskan Sugeng, nakhoda KM Calvin 02.

Selain itu pihaknya juga berharap agar para pelaku diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku di PNG. Sementara 13 ABK dua kapal nelayan yang ditangkap PNGDF, dipastikan Dubes Andriana dalam kondisi sehat. Saat ini mereka berada di perairan Port Moresby.

Kedubes RI akan terus memantau dan memberikan bantuan, namun masih menunggu akses konsuler dari Pemerintah PNG, sehingga pihaknya dapat memberikan bantuan secara menyeluruh, ujarnya.

13 nelayan yang ditahan merupakan ABK dari kapal motor nelayan Arsyla 77 dan KM Barakah Paris yaitu Sarif Casiman (32/nakhoda), Riki Heni Setiawan (38), Farid Sasole (32) Feli Puswaskor (22), Joni (46), Ceno Jelafui (28), Rohman (43), Joni (51), Amin Nurul Mustofa (21), Nuriadi (42), Beni Wasel (26), Fernando Tuwok (22), Laode Darsan (40) .