Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menanam 2.640 fragmen karang di perairan Sabu Raijua, Taman Nasional Peraitan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memulihkan kondisi ekosistem sekaligus membantu perekonomian.

"Saat ini KKP gencar melaksanakan rehabilitasi terumbu karang dalam bentuk padat karya di beberapa lokasi di Indonesia, salah satunya yaitu di Kabupaten Sabu Raijua ini. Melalui program ini pemerintah berupaya untuk memulihkan kondisi ekonomi akibat pandemi," kata Plt. Direktur Jendral Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb. Haeru Rahayu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 21 November.

Penanaman terumbu karang dilaksanakan secara padat karya di dua lokasi, yaitu di Desa Balu, Kec. Raijua dan Desa Menia, Kec. Sabu Barat, awal November 2020.

Metode rehabilitasi terumbu karang yang digunakan adalah metode spider web dan metode beton dengan total media masing-masing sebanyak 120 buah spider web dan 168 buah beton. Sedangkan jenis karang sebagai bahan transplantasi adalah jenis Acropora, Montipora, Porites, dan Merulina.

Tb Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe menjelaskan bahwa pemerintah terus menggalakkan kegiatan padat karya sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.

Senada dengan Tebe, Plt. Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi menyampaikan bahwa kegiatan rehabilitasi dilakukan secara padat karya agar dapat membantu perekonomian masyarakat.

“Dalam pelaksanaannya pembuatan media transplantasi karang diserahkan seluruhnya kepada anggota Kelompok Nelayan Konservasi Mira Djagga sebagai suatu bentuk kegiatan padat karya. Melalui kegiatan ini kelompok menerima upah tenaga sebesar kurang lebih Rp6 juta," ujar Imam di Kupang.

 Imam menjelaskan kegiatan padat karya ini dimaksudkan untuk membantu perekonomian masyarakat yang sedang menurun akibat pandemi Covid-19.

Sementara itu, Penjabat Sementara Bupati Sabu Raijua Ferdi J. Kapitan menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan rehabilitasi ekosistem terumbu karang oleh BKKPN Kupang di Perairan Sabu Raijua ini.

"Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua sangat mendukung kegiatan pelestarian alam seperti ini karena masa depan Sabu Raijua ada di sektor kelautan dan perikanan sehingga perlu dilestarikan dan diberdayakan dengan baik dan berkelanjutan," ungkap Ferdi.