Bagikan:

JAKARTA - Hasil survei Algoritma Research & Consulting menunjukkan 92,6 persen responden menyatakan optimistis Indonesia mampu bangkit pascapandemi COVID-19

"Ada optimisme baru bahwa kita bisa bangkit lebih baik," kata Direktur Riset dan Program Fajar Nursahid dikutip dari Antara, Minggu, 21 Agustus.

Dari jumlah responden yang menyatakan optimisme Indonesia akan bangkit pascapandemi, sebesar 28,7 persen di antaranya memercayai faktor sumber daya manusia (SDM) akan menopang kebangkitan tersebut; sedangkan 24,3 persen di antaranya percaya pada faktor sumber daya alam (SDA) yang akan menopang kebangkitan Indonesia.

"Selain adanya modal sosial, seperti toleransi, Pancasila, dan kebinekaan, ini menjadi bagian yang turut membentuk optimisme tersebut," tambahnya.

Sementara itu, sebesar 5,8 persen responden menyatakan tidak yakin Indonesia dapat bangkit pascapandemi COVID-19 dan 1,6 persen responden menyatakan tidak tahu.

Dengan demikian, temuan survei tersebut merupakan kabar baik dan konfirmasi bahwa mayoritas publik meyakini Indonesia bisa keluar dari pandemi.

Algoritma juga melakukan penilaian terhadap kondisi demokrasi di Indonesia. Dalam survei tersebut, Algoritma mendapatkan jawaban bahwa beberapa isu penting mendapatkan persepsi relatif baik dari responden, seperti ruang oposisi di parlemen, hak untuk menyampaikan pendapat dan berserikat di masyarakat, penegakan hukum, korupsi, dan kolusi.

"Meskipun baik, hal-hal yang menjadi pekerjaan rumah sekarang adalah korupsi, penegakan hukum, dan pemberantasan kolusi," ujarnya.

Algoritma melakukan survei dengan melibatkan 1.206 responden yang mewakili penduduk usia dewasa secara nasional.

Fajar menjelaskan bahwa margin of error berada di kisaran 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pengumpulan data itu dilakukan Algoritma sejak 23 Juli sampai 5 Agustus 2022 melalui wawancara telepon yang dilakukan oleh 40 enumerator. Fajar mengungkapkan salah satu keterbatasan survei itu adalah ketersediaan data seri sebagai pembanding karena survei tersebut merupakan survei perdana bagi Algoritma.