DENPASAR - Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna mengatakan, dua korban ledakan saat upacara ngaben massal di Desa Adat Selat Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, meninggal dunia.
"Sudah dua meninggal tadi malam jam 20.00 Wita dan satu lagi jam 07.12 Wita, Bagus Oskar dan I Kadek Gian Permana Putra," kata Dewa Ketut Kresna dikutip dari Antara, Minggu, 21 Agustus.
Sebelumnya, kedua korban dirawat di ruang ICU unit luka bakar RSUP Prof Ngoerah.
Dari enam pasien ledakan kompor saat ngaben massal di Desa Adat Selat, Desa Blega, Gianyar, Jumat, 19 Agustus, dua korban merupakan korban terparah.
Sementara itu, dokter Agus Roy Rusly Hariantana yang sempat menangani korban ledakan kompor hasil rujukan RS Sanjiwani menjelaskan, kondisi dua pasien tergolong berat dengan Bagus Oskar (33) mengalami luka bakar 98 persen dan Kadek Gian (24) 94 persen, Sabtu, 20 Agustus.
"Untuk yang di ruang isolasi memang cukup berat, dua korban cukup berat karena ruas luka bakarnya lebih dari 90 persen, untuk sisanya lagi empat korban saat ini kondisi masih naik turun tapi sampai saat ini masih stabil karena ruas luka bakarnya kurang dari 80 persen," kata Roy.
Empat pasien lainnya adalah Adi Wiranata (32), Made Budiarta (49), Kadek Dwi (30), dan IGNP (11) yang sejak kemarin sudah sadarkan diri.
Sementara dua pasien meninggal dunia sejak kemarin diberikan obat bius oleh tim unit luka bakar.
Roy menuturkan, sebelumnya para pasien telah dibersihkan lukanya dengan tindakan eskarotomi, dengan membuka jaringan mati yang menjerat dada, tangan, dan kaki.
Hal itu agar pasien dapat bernapas dengan baik saat awal tiba di UGD RSUP Prof Ngoerah setelah sebelumnya ditangani lebih dahulu di RS Sanjiwani.
Namun, kondisi keenam pasien belum dapat dipastikan pihaknya, lantaran masih ada kesulitan dalam menstabilkan kondisi bahkan dengan bantuan mesin.
BACA JUGA:
Kepada empat pasien yang masih sadarkan diri pun Dr Roy belum dapat memastikan kapan dapat diambil tindakan lanjutan.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, dua korban ledakan kompor di Gianyar dibawa ke rumah duka.
Insiden itu sendiri terjadi saat proses kremasi jenazah berlangsung sekitar 30 menit di pembakaran petulangan berbentuk singa. Kompor tiba-tiba meledak saat kerumunan orang berada di sana sehingga belasan orang dikabarkan terdampak.