Turki Segera Operasionalkan Bus Listrik Besutan Dalam Negeri: Jarak Tempuhnya 80 Kilometer, Pengisian Daya Cuma 15 Menit
Ilustrasi bus listrik di Turki. (Wikimedia Commons/Satirdan kahraman)

Bagikan:

JAKARTA - Bus listrik baru yang dikembangkan di dalam negeri akan diluncurkan di Provinsi Samsun, Turki, upaya terbaru yang dilakukan negara itu untuk mengekang emisi karbon dan mencapai penghematan.

Diproduksi bersama oleh perusahaan elektronik terkemuka Aselsan dan TEMSAN, kendaraan tersebut akan mengangkut penumpang pertama mereka selama acara besar mendatang di kota utara.

Satu di antara keunggulan kendaraan ini adalah, dengan pengisian daya hanya 15 menit, bus dapat berjalan dengan baterai lithium dengan sistem ultra-charging domestik pertama Turki.

Mereka akan bertanggung jawab atas transportasi pengunjung di sela-sela 'Teknofest', acara kedirgantaraan dan teknologi terbesar di Turki, yang akan diadakan di Samsun mulai 30 Agustus hingga 4 September.

Provinsi Laut Hitam tersebut dikenal dengan lalu lintasnya yang padat. Wali Kota Samsun Mustafa Demir mengatakan, kota itu termasuk di antara provinsi-provinsi di mana transportasi umum terbukti sangat penting.

"Meskipun kami membangun sistem rel, kami tidak dapat memberikan kenyamanan yang diperlukan di kota, terutama di transportasi umum. Sistem kereta api saat ini beroperasi pada satu jalur. Jadi trem kami berjalan dengan kapasitas penuh. Kami tidak bisa menambah jumlah trem, terang Demir melansir Daily Sabah 19 Agustus.

"Makanya, bus listrik yang kami keluarkan sesuai dengan masterplan transportasi yang kami siapkan," tandasnya.

Sekitar 10 bus telah tiba di Samsun sejauh ini, dengan lima lagi akan tiba dalam lima hari mendatang, kata Demir.

"Untuk pertama kalinya di Turki, bus listrik yang menggunakan baterai lithium dengan sistem ultra-charging domestik akan digunakan di Samsun. Test drive telah selesai, dan kami akan menugaskannya bersama Teknofest," tambah wali kota.

Bus listrik ini dapat menempuh jarak 80 kilometer (50 mil) dengan pengisian daya selama 15 menit.

"Kami bisa menempuh jarak 300-400 kilometer dengan mengganti sistem baterai, tetapi ketika kami melakukan perhitungan biaya, kami memutuskan bahwa bus ini yang paling optimal," pungkas Demir.