Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung percepatan elektrifikasi bus pada armada TransJakarta melalui penggantian mesin konvensional menjadi mesin listrik.

"Saya atas nama Gubernur dan Pemprov DKI Jakarta sangat senang, mengapresiasi MoU TransJakarta dengan swasta, karena itu sesuatu yang baik dan luar biasa. Sekarang ini semuanya sudah beralih ke listrik," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dilansir ANTARA, Jumat, 18 Agustus. 

Menurut Wagub DKI, beberapa negara maju saat ini seperti di Swiss dan Norwegia itu sudah ada kota yang wajib menggunakan kendaraan listrik.

"Jakarta sebagai kota global juga harus bisa dan memang harus bisa," katanya.

Percepatan elektrifikasi armada bus di TransJakarta sendiri, sedang berproses melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PT TransJakarta dengan perusahaan Inggris Equipmake Holdings Plc dan PT VKTR Teknologi Mobilitas, Kamis (18/8).

Riza menjelaskan kini Kota Jakarta sudah mulai menghadirkan 30 bus listrik, yang tentunya harus ditingkatkan kuantitas serta kualitasnya, karenanya TransJakarta menandatangani MoU dengan sebuah perusahaan Equipmake sebagai pemilik teknologi juga komponen retrofit dan Vektor sebagai pemegang lisensi yang akan memproduksi mesin "retrofit".

"30 dari 3.500 unit bus TransJakarta saat ini sudah menggunakan tenaga listrik. Ditargetkan, semua kendaraan umum bus di Jakarta bisa beroperasi menggunakan tenaga listrik pada 2030.

Riza menilai kerja sama tiga pihak ini diharapkan dapat memenuhi target elektrifikasi 10.000 bus TransJakarta pada 2030 dan meningkatkan kemampuan manufaktur dalam negeri.

Equipmake dan Vektor saat ini sedang mempersiapkan pembuatan mesin bus listrik dengan cara "retrofit" untuk memenuhi kebutuhan TransJakarta.

"Kami optimis karena sudah berhasil dilakukan di beberapa negara. Insyaallah kita akan mulai di Jakarta. Mudah-mudahan hadirnya konversi dan profit seperti ini, akan mempermudah dan mempercepat," ujarnya.