Gerindra Dukung Kapolri Bubarkan Satgassus: Aneh Kalau Permanen, Harusnya Memang Ad Hoc

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman, mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membubarkan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih Polri di bawah kepemimpinan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Menurutnya, memang seharusnya Satgassus Polri bersifat ad hoc, bukan permanen.

"Kami mendukung dan menghormati keputusan tersebut. Aneh juga kalau Satgassus seperti dipermanenkan, mestinya yang seperti itu ad hoc saja," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu, 13 Agustus.

"Yang paling paham soal masih perlu tidaknya Satgassus yang sudah ada sejak zaman Pak Tito (Tito Karnavian, red) itu tentu Pak Kapolri Sigit, sebab beliaulah user-nya," sambung anggota komisi hukum itu.

Habiburokhman menilai Satgassus diperlukan jika ada kondisi khusus. Sebab, kata dia, tugas-tugas kepolisian sudah dilaksanakan secara penuh oleh masing-masing satuan kerja (satker) yang ada.

"Idealnya tugas-tugas kepolisian memang dilaksanakan full oleh satker-satker di sana, terkecuali jika ada kondisi khusus temporer bisa dibentuk Satgassus," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membubarkan Satgassus Polri yang dipimpin Irjen Ferdy Sambo pada Kamis, 11 Agustus.

"Pada malam hari ini juga, Bapak Kapolri secara resmi sudah menghentikan kegiatan dari Satgassus Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis, 11 Agustus.

"Artinya sudah tidak ada lagi satgassus Polri. Ini untuk menjawab berbagai macam pertanyaan rekan-rekan media. Sudah clear untuk Satgassus Polri," sambung Dedi.

Alasan Kapolri membubarkan Satgassus, kata Dedi, untuk efektivitas kinerja organisasi Polri.

"Untuk efektivitas kinerja organisasi, maka lebih diutamakan, atau diberdayakan satker-satker yang menangani berbagai macam kasus sesuai tupoksi masing-masing," kata Dedi.