JAKARTA - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mendorong radio menggencarkan kegiatan di luar ruangan atau off air untuk meraih minat anak muda di era digitalisasi ini.
Bima Arya dalam sambutan pembukaan Festival Radio tahun 2022 di Alun-Alun kota, mengungkapkan bahwa pendengar radio sudah jauh menurun di semua kalangan. Pasalnya sudah terjadi perubahan platform yang cenderung ke media sosial sehingga radio perlu perubahan.
"Padahal sekian puluh tahun lalu (era 1980-an) itu luar biasa radio. Radionya dulu FM cuma satu Suara Antara. Jadi saya waktu kelas 6 SD FM cuma satu-satunya Suara Antara, yang lain AM semua. Kelas 2 SMP mulai kirim-krim lagu di Marsela," ujar Bima mengenang masa mudanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu 13 Agustus.
Bima mengungkapkan kegiatan kirim-kirim lagu lewat radio itu pasti tidak diketahui anak-anak muda sekarang. Mulai era tahun 2000-an ini, radio mulai berat karena bersaing dengan digitalisasi dan dunia media sosial.
Tantangan bagi radio sebagai ruang menghibur dan penyampaian berita dituntut lebih kreatif dalam hal penyajian konten dan memperbanyak kegiatan luar ruangan seperti festival agar masyarakat lebih terbuka terhadap keberadaan siaran radio.
Selanjutnya perlu regenerasi agar ide-ide kreatif yang diminati kaum muda terwakili. Menurutnya, peluang bisnis radio masih ada karena masyarakat masih antusias terhadap rekaman audio yang disebarkan melalui internet atau biasa disebut podcast.
Edukasi yang dibangun melalui konten seharusnya bisa dibangun oleh semua platform, agar kegiatan anak muda tetap positif.
"Orang sekarang kan banyak dengar podcast juga iya kan. Enggak lihat tapi dengar orang podcast, ketawa, segala macam, masih. Nah, barangkali persoalannya sama, konten," kata Bima.
BACA JUGA:
Bima pun mendukung jika fasilitas publik Kota Bogor seperti Alun-alun kota dapat dipakai untuk kegiatan-kegiatan masyarakat dengan tetap mematuhi aturan ketertiban dan menjaga protokol kesehatan.
Bima berpandangan ada tiga hal perlu diserap oleh industri radio yakni, kegiatan luar ruangan, kreativitas penyajian konten yang menarik dan kolaborasi dengan pemerintah dan swasta.
"Syaratnya itu banyak off air, berkreasi, dan berkolabrasi serta kontennya harus diperbaiki dengan kebutuhan kekinian," ujarnya.