Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bilang, peminat produk kecantikan di Indonesia sangat besar.

"Baru saja saya berkunjung Pameran Jakarta x Beauty (di Jakarta) yang dikunjungi 60 ribu lebih pengunjung yang menginginkan produk-produk kecantikan lokal untuk bisa bersaing di pasar global. Ternyata, produk kecantikan lokal yang kita miliki tidak kalah,” ujar Menteri Sandiaga Uno lewat keterangan resmi di Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin 1 Agustus.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menghadiri acara "Pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kreatif: Mengolah Tanaman Lidah Buaya Menjadi Sabun Untuk Kecantikan” dengan keterlibatan 100 peserta yang diinisiasi Gerakan Masyarakat Wirausaha (Gemawira) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya.

Pelatihan itu dinilai sebagai salah satu upaya mendorong pelaku UMKM kreatif guna memaksimalkan peluang yang ada, antara lain memanfaatkan tanaman lidah buaya (aloe vera) menjadi produk olahan dengan nilai tambah lebih sebagai produk kecantikan.

“Saya lihat Kubu Raya dan Kalimantan Barat ini memiliki potensi. Untuk itu mari kita adaptasi, kolaborasi dan inovasi untuk bisa menciptakan Indonesia yang lebih baik lagi, maju, sejahtera adil dan makmur,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dikutip dari Antara.

Kata Sandiaga, sektor ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia disebut masuk dalam peringkat tiga besar dunia dari segi persentase terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-pop.

Sebanyak 34 juta masyarakat Tanah Air menggantungkan hidup terhadap sektor pariwisata dan ekraf dengan rincian hampir 14 juta lebih di sektor pariwisata dan 20 juta di sektor ekraf.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menerangkan kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno menjadi motivasi bagi masyarakat di Kubu Raya untuk lebih kreatif memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

“Dengan sistem data kami yang sudah baik, ini menjadi penting bagi kami untuk mengetahui dari waktu ke waktu perkembangan UMKM dan pelaku ekraf hingga serapan KUR (kredit usaha rakyat). Dan juga mendorong anak-anak muda menciptakan peluang baru memanfaatkan sumber daya alam sehingga angka pengangguran bisa berkurang,” ujar dia.