Kata Sandiaga, <i>Start Up</i> Indonesia Tinggi Secara Kuantitas dan Kualitas
Sandiaga Uno (Foto via Twitter)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno memuji perkembangan Start Up yang ada di Indonesia. Bukan cuma meningkat secara jumlah, tapi kualitas juga naik.

Kata dia, pada 2022 tercatat ada 210 juta pengguna aktif internet dan 191 juta pengguna media sosial. Angka penetrasi internet di Indonesia 77 persen dan jumlah perusahaan rintisan Indonesia ada di urutan kelima dunia.

Pada 2022 tercatat perusahan rintisan mencapai 2.346 startup. Ada 10 startup di Indonesia yang berstatus menjadi unicorn dan dua yang menjadi decacorn.

"Hal ini menujukkan bahwa start up Indonesia tidak hanya tinggi secara kuantitas tapi juga meningkat secara kualitas,” ujar Sandiaga, Jumat 29 Juli.

Berbicara di acara BSI DiginoFest 2022, Sandiaga bilang acara ini harus mampu menciptakan terobosan untuk memberi peluang menciptakan keadilan sosial dan keadilan sosial digital bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Saya ingin mengajak kita semua untuk terus berinovasi dan beradaptasi, kolaborasi dengan semangat 3 G yakni Garcep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), Gaspol (Gerak semangat potensi)," kata Sandi.

"Universitas BSI harus menciptakan ekosistem agar kita semua dapat menciptakan perkembangan pembangunan secara merata. Kita harus sesuaikan kebijakan pemerintah agar lebih berpihak pada kondisi ekonomi masyarakat yang belum terangkat taraf hidupnya, kita harus angkat taraf hidup masyarakatnya, luas kesempatan kerjanya,” jelasnya.

Sandiaga juga mengajak para peserta untuk membangun semangat berwirausaha agar tercipta lowongan pekerjaan. Menurutnya Indonesia sedang menghadapi ancaman krisis ekonomi, kenaikan harga bahan pokok, krisis pangan, energi, dan sekarang sulit mencari pekerjaan karena semakin tinggi jumlah pengangguran.

“Saya memiliki pengalaman pribadi di mana dulu saya di PHK, lalu mengubah mindset dari karyawan menjadi pengusaha. Hal awal yang paling susah sekali yakni mengambil risiko diterpa krisis. Alhamdulilaj, yang awalnya membuka usaha hanya bertiga, kini membuka usaha nasional serta membuka lowongan kerja untuk 30 ribu karyawan,” ungkapnya.