Bagikan:

JAKARTA - Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan, masyarakat harus berperan aktif dalam upaya pencegahan cacar monyet atau monkeypox.

"Masyarakat harus memahami mengenai penyakit ini agar dapat ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan secara bersama-sama," katanya ketika dihubungi di Jakarta, Antara, Selasa, 26 Juli. 

Masdalina Pane menjelaskan salah satu contoh peran masyarakat adalah dengan segera memeriksakan diri jika merasakan gejala yang mengarah kepada penyakit tersebut.

"Masyarakat merupakan garda terdepan dalam upaya pencegahan suatu penyakit sehingga edukasi dan sosialisasi perlu diperkuat, agar masyarakat dapat mengenali apa itu cacar monyet dan dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan," katanya.

Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menjelaskan bahwa monkeypox merupakan salah satu penyakit virus yang disebabkan oleh Orthopoxvirus.

"Masa Inkubasi antara 5-21 hari, dengan gejala bervariasi pada setiap penderita, tetapi mirip dengan penyakit infeksi lain, pada umumnya gejala adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan yang khas adalah munculnya ruam di kulit," katanya.

Menurut pane, sejalan dengan laju transmisi penyakit ini maka kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan.

"Yang terpenting adalah jangan sampai ada stigma terkait dengan penyakit ini karena dikhawatirkan, stigma akan membuat seseorang yang merasakan gejala akan takut melapor atau memeriksakan diri," katanya.

Pane juga mengatakan bahwa sistem deteksi dini perlu terus diperkuat sebagai langkah antisipasi mengingat saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memutuskan cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

"Peran aktif masyarakat juga sangat penting guna memperkuat sistem pengendalian terhadap penyakit ini," katanya.

Sebelumnya, pakar kesehatan, Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan perlunya sosialisasi intensif terkait cacar monyet atau monkeypox kepada masyarakat hingga ke tingkat desa atau kelurahan.