Wabup Garut Bilang Butuh Rp2 Miliar Perbaiki Satu Jembatan yang Rusak Diterjang Banjir, <i>Kang</i> Helmi Warga Menunggu <i/>Action</i>
Sejumlah petugas meninjau kondisi jembatan yang rusak diterjang banjir bandang di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)

Bagikan:

GARUT - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan butuh biaya yang cukup besar hingga Rp2 miliar untuk perbaikan setiap satu jembatan yang rusak karena diterjang banjir di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Satu jembatan itu (anggarannya) Rp2 miliar, kalau ada empat itu sudah Rp8 miliar, belum lagi misalkan jembatan gantung, katakanlah jembatan gantung Rp500 (juta)," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman dilansir ANTARA, Senin, 25 Juli.

Dia menuturkan hujan deras yang mengguyur wilayah Garut telah menyebabkan aliran sungai meluap hingga terjadi banjir, Jumat (15/7), akibatnya permukiman rumah warga terendam dan jembatan rusak.

Sebanyak 43 jembatan, kata Helmi, dilaporkan kondisinya rusak, serta ada juga terbawa hanyut arus banjir, akibatnya aktivitas warga terganggu dan membutuhkan perbaikan dengan membuat jembatan sementara.

Dia menyebutkan jembatan rusak tidak hanya di wilayah perkotaan, tapi ada juga di daerah pelosok selatan Garut yakni Kecamatan Banjarwangi ada 17 jembatan sebanyak tujuh jembatan terputus, dan sisanya rusak dan terancam putus.

"Ini perlu ada segera perbaikan-perbaikan, kalau tidak ini dikhawatirkan yang 10 sisanya itu juga bisa runtuh," katanya.

Wabup Garut menyampaikan kerusakan fasilitas umum seperti jembatan maupun jalan dan lain-lainnya sudah dilaporkan ke Gubernur Jawa Barat, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang siap memberikan perhatian untuk membantu perbaikan.

Pemkab Garut, kata dia, sudah melakukan upaya menanggulangi daerah terdampak banjir selama ditetapkannya darurat bencana selama 14 hari dengan memberikan bantuan, membersihkan lingkungan, dan mendata kerugian materi.

Wabup Garut mengungkapkan, berdasarkan hasil laporan sementara dari petugas di lapangan, tingkat kerugian dampak banjir bandang diperkirakan lebih dari Rp17 miliar.

Petugas di lapangan, tambah dia, masih menghitung nilai kerugian, karena ada juga kerusakan lain dampak bencana seperti jalan, lahan milik warga, termasuk hewan ternak yang terseret arus banjir.

"Seperti ada yang terkena banjir dan diperkirakan akan puso, tambah lagi ikan yang hilang, kemudian ternak, ini memang cukup besar (kerugiannya)," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Iwan Ridwan mengatakan daerahnya terdapat satu jembatan yang rusak akibat diterjang banjir bandang.

Jembatan itu, kata dia, bisa digunakan masyarakat Kecamatan Karangpawitan untuk pergi ke sekolah maupun berbagai aktivitas lainnya yang lebih dekat ke jalan raya Banyuresmi dibandingkan jalan raya lainnya.

"Karena sekarang kondisinya rusak, maka sementara warga yang mau menyeberang pakai perahu bantuan dari Polri, TNI, BPBD, dan dari instansi lainnya," katanya.