Ke Kanada, Paus Fransiskus Jalani Penerbangan Terlamanya Demi Ziarah Penyesalan
Foto via Vatican News

Bagikan:

JAKARTA - Terbang dari Roma menuju Kanada bukanlah perjalanan biasa saja bagi seorang Paus Fransiskus. Di atas pesawat, kemungkinan Paus akan menahan sakit.

Di usianya yang menginjak 85 tahun, Paus Fransiskus kini menderita sakit lutut yang membuatnya terpaksa menggunakan tongkat atau kursi roda dalam setiap aktivitasnya baru-baru ini.

Dan terbang dari Roma ke Kanada selama 10 jam akan menjadi perjalanan terlama yang dijalani Paus sejak 2019 lalu.

Dia ke Kanada, Minggu 24 Juli untuk meminta maaf secara pribadi kepada para penyintas pelecehan yang dilakukan selama beberapa dekade di sekolah-sekolah perumahan yang dikelola oleh Gereja Katolik.

Pemimpin 1,3 miliar umat Katolik dunia akan bertemu di bandara internasional Edmonton oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau setelah penerbangan dari Roma, dilansir dari Channel News Asia.

Paus akan mengunjungi Edmonton, Maskwacis, Lac Ste. Anne, Quebec, dan Iqaluit di wilayah Arktik Kanada. Dia dijadwalkan untuk menyampaikan sembilan homili dan pidato dan mengucapkan dua Misa.

Skandal sekolah yang berulang itu kembali pecah tahun lalu dengan ditemukannya sisa-sisa jasad 215 anak di bekas Sekolah Asrama Indian di Kamloops di provinsi British Columbia, Kanada Barat. Sekolah itu ditutup pada 1978.

Penemuan jasad itu membawa tuntutan baru untuk pertanggungjawaban. Ratusan tempat pemakaman tanpa tanda telah ditemukan sejak itu.

Fransiskus terpilih menjadi paus hampir dua dekade setelah sekolah terakhir ditutup.

Paus harus membatalkan perjalanan ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan pada awal Juli karena masalah lutut yang memaksanya menggunakan kursi roda pertama dan kemudian tongkat.