JAKARTA - Polda Metro Jaya kini mengusut penyidikan insiden berdarah kematian Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat di rumah singgah Kadiv Propam. Masalahnya, di Mapolda Metro juga pernah terjadi pelukan antara Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dengan Irjen Ferdy Sambo.
Fadil memberikan motivasi kepada adik asuhnya tersebut melalui video berdurasi hampir satu menit yang beredar di media sosial di Jakarta, Kamis, 13 Juli.
"Saya memberikan support pada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," ujar Fadil.
Pada video itu, Fadil sempat memeluk Ferdy Sambo. Sedangkan Kadiv Propam Polri tersebut seperti menahan haru dan tangisan. Ferdy Sambo merupakan lulusan Akademi Kepolisian Angkatan 1994 dan adik angkatan dari Fadil yang lulusan Akpol 1991.
Pelukan itu memang sudah ditegaskan Fadil hanya sebagai bentuk dukungan. Masalahnya beberapa hari setelah peristiwa itu, Polda Metro mendapat limpahan untuk mengusut penyidikan kasus ini.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menepis bakal adanya intervensi.
"Penyidik ini memiliki kode etik profesi yang harus dijunjung tinggi. Ini menyangkut masalah trust juga," kata Irjen Dedi, Selasa 19 Juli.
"Kejadian antara Kapolda dengan Ferdy Sambo itu personal, rasa empatinya saja. Tapi proses penyidikan gak bisa dicampuradukan, proses penyidikan tetap profesional, transaparan, dan akuntabel. Jadi gak dipengaruhi kejadian-kejadian seperti itu," sambung dia lagi.