'Wow Murah Banget', Sindiran Anak Buah Amien Rais Soal Renovasi Ruang Kerja Megawati di BRIN Tembus Rp6,1 Miliar
Ketua DPP Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya. (Twitter)

Bagikan:

JAKARTA - Rencana renovasi ruang kerja Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri disebut-sebut mencapai Rp6,1 miliar.

Ketua DPP Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengaku heran. Dengan nada sindiran ia merespons kabar renovasi ruang kerja yang menelan biaya miliaran rupiah tersebut.

"Ya Allah. Murah banget," komen Mustofa, dikutip dari akun Twitternya, Senin 18 Juli.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi kabar perbaikan ruang kerja berbiaya Rp6,1 miliar tersebut.

Menurut Hasto, Megawati Soekarnoputri adalah tokoh yang mengedepankan fungsi. Sehingga, ruangan kerjanya dibuat sedemikian rupa agar terasa nyaman.

"Ketika saya ditugaskan Beliau mendesain Sekolah Partai di Lenteng Agung, maka Sekolah Partai termasuk ruangan Ibu Mega didesain dengan nyaman dan sederhana. Demikian halnya di kantor DPP PDI Perjuangan," ujar Hasto kepada wartawan, Minggu, 17 Juli.

Sedangkan pihak BRIN membantah kabar tersebut. Kepala Biro Komunikasi dan Kesekretariatan BRIN Driszal Friyantoni menyebutkan jumlah biaya yang beredar soal renovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarnoputri, tidak tepat.

Dia bilang Rp6,1 miliar bukan hanya ruang kerja Dewan Pengarah BRIN, tetapi seluruh ruangan di lantai dua. Setidaknya ada sekitar 10 ruang kerja Dewan Pengarah BRIN.

"Benar, kita akan melakukan renovasi ruangan yang ada di lantai 2," ujar Driszal saat dikonfirmasi, Minggu, 17 Juli.

Adapun selain Megawati, Dewan Pengarah BRIN lainnya, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Sudhamek Agoeng Waspodo Sunyoto Emil Salim, I Gede Wenten, Bambang Kesowo, Adi Utarini, Marsudi Wahyu Kisworo, dan Tri Mumpuni.

"Lantai 2 tersebut akan kami renovasi menjadi ruang-ruang kerja untuk semua Dewan Pengarah yang berjumlah 10 orang. Bukan hanya untuk ketua dewan pengarah sendiri," ujar Driszal.