Bagikan:

JAKARTA - Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, batuk dan pilek merupakan penyakit yang banyak dialami jemaah setelah puncak haji berakhir.

"Untuk pasca Armuzna sudah mulai bergeser, kalau awalnya hipertensi dan jantung, sekarang bergeser batuk dan pilek yang mendominasi jadi lima terbesar," kata Budi di Mekkah, Arab Saudi, Antara, Selasa, 12 Juli.

Karena itu, jemaah diimbau tetap memakai masker terutama selama melaksanakan ibadah  di tempat orang banyak berkumpul seperti Masjidil Haram.

Menurut Budi, mendominasinya batuk dan pilek karena pengaruh cuaca dan kelelahan yang menyebabkan kondisi ketahanan dan kesehatan jamaah menurun.

"Per hari ini sekitar 15 ribu orang batuk pilek, itu yang mendominasi," tambah Budi.

Puncak haji mulai dari wukuf di Arafah, mabit atau bermalam sejenak di Muzdhalifah dan selama dua sampai tiga hari mabit di Mina untuk melontar jumrah menguras energi karena merupakan ibadah fisik.

Bahkan melontar jumrah dinilai sebagai puncak dari ibadah fisik karena jemaah harus berjalan sekitar delapan kilometer setiap hari untuk melontar jumrah dari tenda di Mina ke Jamarat.

"Kami imbau jemaah tetap memakai masker karena dapat memproteksi jemaah dari penyakit terutama batuk pilek," katanya.