AMBON - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Ambon telah menyebabkan dua orang meninggal dunia serta lima orang terluka.
Kepala BPBD Kota Ambon Demy Paais mengatakan, salah satu korban seorang anak berusia empat tahun meninggal dunia karena tertimpa longsor tanah rumahnya.
Sedangkan satu anak berusia tujuh tahun meninggal dunia akibat bencana banjir yang terjadi pada Jumat 8 Juli.
Selain itu, berdasarkan laporan Antrara, Demmy mengatakan bencana alam membuat dua orang dewasa dan dua anak harus menjalani rawat inap serta satu orang harus menjalani rawat jalan.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Ambon dari 19 Juni hingga 11 Juli 2022 menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Ambon Baguala, dan Leitimur Selatan serta berdampak pada 1.135 keluarga yang terdiri atas 4.706 jiwa.
Bencana alam yang terjadi di wilayah-wilayah kecamatan itu, menurut Demy, menyebabkan 831 rumah dan satu rumah sakit tergenang, 79 rumah rusak, dan 97 rumah terancam kena longsoran tanah.
Selain itu, tanah longsor berdampak pada tiga sekolah serta banjir mengakibatkan kerusakan tanggul dan talut.
BPBD meminta warga yang tinggal di daerah lereng gunung dan bantaran sungai mewaspadai kemungkinan terjadi banjir dan tanah longsor saat hujan deras turun.
Warga diimbau menyampaikan laporan mengenai kejadian bencana alam di wilayahnya ke BPBD melalui aparat pemerintah nagari/desa/kelurahan.
"Laporan dan pengaduan warga kota juga dapat disampaikan melalui website www.lapor.go.id atau lewat SMS ke 1708, atau ketik AMBON spasi ISI PESAN dan kirim ke nomor 08114706999," kata Demy.