JAKARTA - Lembaga Survei Indo Barometer merilis hasil jajak pendapat soal kinerja Presien Joko Widodo dalam satu tahun menjabat di periode kedua.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Mohammad Qodari memaparkan, sebanyak 64,6 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Jokowi.
"Sebanyak 33,1 persen responden menyatakan tidak puas dengan kerja Presiden Joko Widodo, dan 2,3 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab," kata Qodari dalam keterangannya, Kamis, 5 November.
Berdasarkan pembagian responden per pulau besar di Indonesia, sebanyak 65 persen menyatakan puas dan 31,8 persen menyatakan tidak puas di Pulau Jawa. Di Pulau Sumatera, 55,8 persen menyatakan puas dan 42,8 persen tidak puas. Di Pulau Sulawesi, 62,8 persen puas dan 32,6 persen tidak puas.
Di pulau Kalimantan, 73,1 persen menyatakan puas dan 25 persen menyatakan tidak puas. Di pulau Papua-Maluku-NTB-NTT, 84,8 persen menyatakan puas dan 15,2 persen tidak puas.
Alasan terbesar responden menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi setelah setahun menjabat pada periode kedua adalah mempunyai hasil kerja nyata, dengan proporsi sebesar 27,1 persen.
"Sementara, alasan tidak puas terbesar adalah sebanyak 16,4 persen responden menganggap kebijakannya menguntungkan pihak tertentu," ucap Qodari.
BACA JUGA:
Lebih banyak tak puas kepada Ma'ruf Amin
Jika Jokowi menerima tingkat kepuasan yang lebih banyak, Wakil Presiden Ma'ruf Amin justru sebaliknya, Sebanyak 40,8 persen mengaku puas terhadap kinerja Ma'ruf Amin.
"Lebih banyak yang menyatakan tidak puas terjadap Ma'ruf Amin, yakni sebesar 47,4 persen, dan 11 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab," ucap Qodari.
Alasan terbesar responden menyatakan puas terhadap kinerja setahun Ma'ruf Amin adalah berperan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama, dengan proporsi sebesar 36,5 persen.
"Sementara, alasan tidak puas terbesar adalah sebanyak 65 persen responden menganggap hasil kerja nyata Ma'ruf Amin belum terlihat," sebutnya.
Diketahui, survei ini dilaksanakan pada periode 10 hingga 17 Oktober 2020 di 34 provinsi. Teknik pengumpulan data berupa wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Adapun metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling kepada 1200 responden. Margin of error sebesar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.