JAKARTA - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengimbau jemaah haji agar tidak memaksakan diri untuk melontar jumrah, karena membutuhkan kondisi fisik yang sehat.
"Kepada jemaah, saya tetap ingin memberikan semangat untuk menyempurnakan prosesi haji ini, tidak semua punya kondisi fisik yang sama, tapi saya kira semangatnya sama-sama besar ini yang kita dukung," kata Hilman di Jamarat, Arab Saudi dikutip dari Antara, Minggu, 10 Juli.
Badal merupakan alternatif bagi jemaah yang tidak sanggup melakukan proses tertentu sebagaimana tuntunan syariat, maka proses yang bisa dibadalkan sebaiknya dibadalkan.
Misalnya bagi jemaah yang kakinya sakit. Namun, ia berharap semua jemaah haji Indonesia bisa melakukannya lontar jumrah secara mandiri terlebih lagi kondisi Jamarat yang relatif sepi.
"Mumpung situasi lengang, terkondisi jadi saya berharap kita dorong jemaah dengan semangat bersama," katanya pula.
Ia memastikan tenaga pembadal haji sudah siap, dan dari Kemenag khususnya di Dirjen PHU sudah banyak yang disiagakan.
BACA JUGA:
Bahkan sejak pelaksanaan wukuf di Arafah juga untuk proses ke Muzdhalifah sudah disiapkan tenaga pembadal haji, baik untuk jemaah yang meninggal, bahkan ada yang untuk mengganti satu anggota haji tahun 2019 yang sempat tidak terlaksana badalnya.
"Insyaallah tertunaikan," ujar Hilman seraya mendoakan kepuasan jemaah banyak dan sanggup melaksanakan proses ibadah haji sampai selesai.