JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan layanan kateterisasi jantung sudah menjangkau 207 kabupaten dan kota yang ada di seluruh provinsi di Indonesia pada 2024.
Budi mengatakan, saat ini layanan kateterisasi jantung baru tersedia di 28 dari 34 provinsi di Indonesia. Menurut dia, layanan kateterisasi jantung belum tersedia di bagian wilayah Provinsi Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Saat membuka rapat kerja pengurus pusat Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) periode 2022-2025 di Surabaya, Kamis kemarin, Budi menyebutkan, angka kasus penyakit jantung dan pembuluh darah cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dia mengutip hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 yang menunjukkan bahwa setidaknya ada 4,2 juta orang yang menderita penyakit kardiovaskular di Indonesia dan 2.784.064 di antaranya menderita penyakit jantung.
Oleh karena itu, pemerintah menargetkan layanan pemeriksaan jantung untuk mengetahui adanya penyakit, penyempitan, sumbatan, atau pelebaran pada pembuluh darah bisa menjangkau seluruh kabupaten dan kota.
"34 provinsi dan 207 kabupaten/kota (harus) mampu melakukan layanan cath lab (kateterisasi jantung) dan bedah jantung terbuka," kata Budi dikutip dalam siaran pers Kementerian Kesehatan di Jakarta, Antara, Jumat, 8 Juli.
Ia juga mengatakan bahwa penyediaan perangkat medis untuk kateterisasi jantung mesti diiringi dengan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis.
BACA JUGA:
"Namun, yang kurang adalah dokter spesialisnya. Teman-teman AIPKI bisa bantu memenuhi SDM-nya," kata dia.