MEKKAH - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengecek kesiapan pos layanan kesehatan di Mina. Menag menyebut pos layanan kesehatan ini layak untuk menangani siapa pun termasuk jemaah calon haji yang mungkin membutuhkan pertolongan saat mabit (bermalam) di Mina, Arab Saudi.
"Ini luar biasa sudah layak menangani siapa pun termasuk jamaah yang nanti mungkin membutuhkan pertolongan, tapi sebagus apapun tentu kita berharap itu tidak dipakai," kata Menag di sela-sela meninjau tenda di Mina dilansir Rabu, 6 Juli.
Dia berharap tenda yang disiapkan untuk pos kesehatan cukup menjadi ruang untuk melakukan antisipasi jika ada yang membutuhkan pertolongan serius.
"Sekali lagi mudah-mudahan tidak terpakai," katanya. Dengan kata lain, Menag mengharapkan semua jemaah haji Indonesia dalam kondisi sehat dan mampu melaksanakan ibadah saat puncak haji.
Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana mengatakan persiapan kesehatan untuk operasional di puncak haji sudah 100 persen.
Budi mengatakan semua sumber daya kesehatan baik petugas, obat dan alat kesehatan akan dimobilisasi mulai Rabu (6/7) pukul 22.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Sesuai rencana sebanyak 331 petugas kesehatan PPIH Arab Saudi bidang kesehatan akan bertugas memberikan pelayanan kesehatan di Masyair.
BACA JUGA:
Pos kesehatan Arafah akan berada di tenda misi haji Indonesia di maktab delapan dan menjadi tanggung jawab tim kesehatan bandara dibantu oleh petugas bawah kendali operasi (BKO) dari KKHI Makkah dan Madinah.
Sedangkan untuk pelayanan kesehatan daerah Muzdalifah akan disediakan 10 pos kesehatan satelit yang petugasnya berasal dari KKHI Makkah.
Di Mina akan disediakan satu pos kesehatan di daerah Al-Muaisim yang menjadi tanggung jawab tim KKHI Madinah dan satu pos kesehatan satelit di Maktab tujuh yang akan dijaga oleh EMT.
Selain itu, juga akan tersedia pos mobile di sepanjang jalur jamarat, yaitu empat pos di jalur atas dan empat pos di jalur bawah.