YOGYAKARTA - Bentrok dua kelompok di kawasan Babarsari-Seturan, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa hari terakhir mengganggu keamanan dan ketenangan warga . Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta aparat hukum tegas menindak orang-orang yang terlibat dalam kejadian ini sekaligus memastikan keamanan.
Sri Sultan HB X siap bila diminta untuk menjadi mediator kedua belah pihak yang berselisih. Namun, Gubernur DIY tetap meminta kepada penegak hukum untuk menyelesaikan kasus sesuai aturan yang berlaku. Tindak pelanggar hukum agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Jogja disebut Sri Sultan rumah bagi semua orang. Di Bumi Mataram ini sambung Sri Sultan, ruang dialog selalu terbuka.
BACA JUGA:
Sri Sultan menekankan sikap toleran-saling menghargai, tenggang rasa, dan menjaga antarsaudara di atas kepentingan diri atau kelompok.
“Saya berharap Polda tidak hanya sekadar melerai, tapi karena ada pelanggaran hukum, saya minta juga ada penegakan disiplin, hukum tetap diproses dengan baik. Saya tidak mau di Jogja ini, ajang kekerasan fisik menjadi kebiasaan untuk mendidik anak. Saya akan nerjuni langsung (bila diminta jadi mediator proses dialog dua belah pihak), tapi proses hukum harus tetap berjalan, tindak pelanggar hukum, hukum harus ditegakkan karena aturan ada untuk ditegakkan,” kata Sri Sultan dikutip dari keterangan tertulis Humas Pemda Jogja, Senin, 4 Juli.
Keributan di Babarsari, Seturan disebut terkait cekcok di tempat hiburan karaoke pada Sabtu, 2 Juli pekan lalu. Dari sini, ada dua kelompok berselisih yang banyak dibagikan di akun media sosial informasi daerah.