Pembangunan Jembatan Tulungagung Terkendala Utilitas PLN/Telkom
Jembatan Ngujang 1 yang menghubungkan Kecamatan Ngantru dan Kedungwaru

Bagikan:

TULUNGAGUNG - Pembangunan jembatan Ngujang 1 yang berada di jalur nasional Tulungagung-Kediri, Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur terkendala keberadaan utilitas jaringan kabel milik PLN dan PT Telkom yang belum kunjung dipindah.

"Terpaksa kami undur hingga Juli ini, karena ada utilitas kabel yang belum dipindahkan," kata PPK 2 Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali, Satiya Wardhana dikutip Antara, Rabu, 29 Juni.

Penundaan ini terjadi untuk kali ketiga. Sebelumnya pembangunan jembatan baru dekat jembatan lama di perbatasan Kecamatan Ngantru dan Kedungwaru di Desa Ngantru itu dijadwalkan Januari 2022.

Jembatan tersebut menjadi akses utama menuju Kabupaten Kediri melalui jalur nasional. Saat itu rencana pembangunan dijadwal ulang pada Juni 2022.

Namun target waktu ini pun tidak terpenuhi karena faktor yang sama. Ada utilitas kabel milik PLN dan Telkom yang belum dipindahkan.

"Sekarang dipastikan mundur lagi hingga Juli 2022. Semoga tidak molor lagi," ujarnya.

Menurut Satiya, pemindahan utilitas diserahkan sepenuhnya pada pemilik aset.

"Seharusnya 26 Juni kemarin sudah dipindahkan. Tapi sampai sekarang belum ada (upaya pemindahan)," ujarnya.

Lantaran sudah beberapa kali ditunda, pihaknya memberikan tenggat hingga awal Juli untuk dipindah. Rencananya, Jembatan Ngujang 1 akan dilebarkan pada bagian timur.

Sesuai gambar rancangan desain yang telah dibuat, jembatan baru lebarnya dua kali jembatan lama. Sebagai langkah awal akan dibangun separuh jembatan di sisi timur.

Setelah selesai jembatan lama akan dibongkar dan disatukan dengan jembatan baru. “Akan ada empat lajur, dua di barat dan dua di timur," katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Dwi Hari sudah melepas semua utilitas aset milik pemerintah daerah di jembatan Ngujang 1.

Pelepasan ini dilakukan sejak akhir 2022. Lantaran tersiar kabar pembangunan akan dimulai pada Januari 2022.

"Mulai lampu dan kabel sudah kita lepas semua," ujar Dwi Hari.

Akibatnya pada malam hari kondisi jembatan menjadi gelap. Dwi Hari berharap jembatan ini segera dibangun, agar tidak kerap terjadi penumpukan kendaraan yang hanya mempunyai dua lajur itu.