<i>Dear</i> Para Ortu, Jangan Ajak Anak Berlibur kalau Belum Suntik Booster
Photo by Tubagus Andri Maulana on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Satgas COVID-19 memohon kepada seluruh orang tua, supaya jangan mengajak anak pergi berlibur jika belum mendapatkan vaksin dosis penguat atau booster.

"Tolong jangan bepergian kalau orang dewasanya belum booster," ujar Tim Pemberdayaan Masyarakat Bidang Dukungan Darurat Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Retno Asti Werdhani dalam webinar Liburan Sehat, Anak Aman COVID-19 di Jakarta, Rabu 29 Juni.

Ia mengingatkan bahwa dunia saat ini, termasuk Indonesia belum sepenuhnya bebas dari COVID-19. Oleh karena itu masyarakat harus tetap waspada.

"Lengah sedikit kita kalah lagi. Sebagai orang dewasa atau sebagai pendamping anak, khususnya yang memiliki balita kita harus dalam kondisi yang fit," ucapnya.

Ia menambahkan kasus COVID-19 di dalam negeri, terutama di wilayah DKI Jakarta cenderung bergerak naik. Orang tua atau sebagai pendamping anak harus dapat memastikan kondisi dirinya dan lingkungannya tetap sehat agar tidak mempengaruhi anak.

"Seorang anak itu kalau mengalami sakit memang asalnya dari lingkungan luar, yang sumbernya biasanya dari orang tua atau lingkungan sekitar yang tidak sehat," tuturnya.

Menurutnya, anak-anak dapat terinfeksi COVID-19 ataupun penyakit menular lainnya karena faktor lingkungan luar.

"Oleh karena itu, kuncinya adalah menciptakan lingkungan sehat dan ramah anak sekaligus mencegah kluster keluarga," katanya.

Ia menambahkan jika memang harus bepergian bersama anak mohon untuk segera melakukan vaksinasi dosis ketiga atau penguat serta tetap disiplin protokol kesehatan sebagai bagian dari upaya proteksi diri.

"Mendampingi anak agar tidak dalam kerumunan, tetap pakai masker," ucapnya.

Sepulangnya dari luar negeri atau tempat liburan, ia menyarankan untuk melakukan karantina selama tiga hari sebelum beraktivitas di tempat kerja atau berbaur dengan lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, lanjut dia, penting bagi keluarga yang pergi berlibur untuk menyiapkan anggaran guna melakukan karantina terpusat bila nanti diperlukan.

"Kalau semuanya sudah aman tetap melakukan protokol kesehatan," ucapnya.