Gempa 5,1 di Laut Banda Terjadi Akibat Aktivitas Deformasi Lempeng Banda
ILUSTRASI ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa dengan parameter pembaruan magnitudo (M) 5,1 yang terjadi pada Kamis, pukul 21.59 WIB di wilayah Laut Banda, Maluku, tidak berpotensi tsunami.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,40 derajat lintang selatan dan 130,24 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 241 km arah barat laut Saumlaki, Maluku pada kedalaman 158 km.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dikutip Antara, Kamis, 23 Juni.

Dia mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Banda.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," katanya.

Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi itu menimbulkan guncangan di daerah Amahai, Maluku Tengah dan Maluku Tenggara Barat dengan skala intensitas II-III MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.