Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan dapat merekrut 1.000 orang putra-putri Papua dan Papua Barat dalam Program Perekrutan Bersama BUMN.

Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan program itu dilakukan hingga bulan Desember mendatang. Ditargetkan 1.000 orang akan ditempatkan di berbagai BUMN.

"Insya Allah kami tetap berupaya melakukan rekrutmen sampai dengan akhir tahun ini, dan jika belum memenuhi target, kita akan lanjutkan tahun depan," katanya dikutip dari Antara, Rabu 28 Oktober.

Dalam proses perekrutan ini, Alex Denni menyampaikan pihaknya dibantu oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Diharapkan pada Desember nanti, putra-putri terbaik Papua dan Papua Barat sudah bisa bekerja.

"Diharapkan awal Desember sudah bisa boarding," kata Denni.

Ia meyakini program ini akan membuat pemerataan ekonomi seperti tujuan pemerintah. "Kami sangat menghargai komitmen yang ditunjukkan oleh BUMN kita," ujar dia.

Ia mengatakan pemerataan pembangunan nasional yang dititik beratkan di daerah Papua dan Papua Barat oleh pemerintahan Joko Widodo, tentu memerlukan kesiapan yang menyeluruh. Terutama pembangunan sumber daya manusia sebagai bagian dari penikmat dan pelaku pembangunan tersebut, putera puteri daerah asal Papua dan Papua Barat harus bersiap.

Muklis Nabi, asal suku Sebyar di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat adalah adalah satu contohnya. Mantan penjaga apotek paruh waktu itu mendapat beasiswa dari Kabupaten Teluk Bintuni untuk menempuh pendidikan di Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni, atau yang lebih dikenal sebagai P2TIM.

"Saya awalnya coba-coba ketika P2TIM buka pendaftaran pertama dulu, Alhamdulillah kok tembus. Saya sangat bersyukur bisa sampai ke Jakarta, kita bangun tol Bekasi, Cikunir. Dari Cikunir, tidak salah ada sekitar dua bulan, dua bulan itu saya dipindahkan ke Pancoran, untuk membangun stasiun, itu pun juga dari Adhi Karya," kata Muklis.

Ia berharap anak-anak Papua maupun Bintuni lainnya bisa mengikuti jejak mereka maupun senior-senior mereka yang telah lebih dahulu berkancah di panggung nasional dan internasional.

"Dan saya bekerja di sini, sebagai rigger, itu atas kemampuan saya, yang selama saya belajar. Sertifikasi yang telah mereka berikan, ya gitu lah yang saya dapat selama saya belajar. Maka dari itu, anak-anak Papua dan Papua Barat harus bisa lebih baik lagi ke depan. Harus bisa kita tunjukkan kompetensi kita sebagai anak daerah," katanya.