JAKARTA - Partai NasDem merespons pernyataan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tak mungkin mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 karena sikap partai yang antiintoleransi dan antikorupsi.
NasDem, menyebut Anies adalah sosok yang toleran. Hal itu terlihat dari tingkat penerimaan masyarakat terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Kita bisa lihat tingkat akseptabilitas seorang Anies Baswedan ternyata cukup tinggi. Kan kita bisa lihat lewat perangkat perangkat yang ada. Apakah Anies ditolak oleh komunitas minoritas? Enggak rasanya. Apakah Anies diskriminatif terhadap mereka? Kan tidak," ujar Ketua DPP NasDem Willy Aditya, Minggu, 19 Juni.
Menurut Willy, seorang gubernur maupun pribadi sosok Anies tidak menunjukkan hal-hal semacam itu. Justru, kata dia, Anies bisa masuk ke semua golongan dan kelompok.
Selain itu, lanjut Willy, Anies juga tidak tersandung dengan masalah korupsi meski apa tuduhan-tuduhan. Sebab, hingga saat ini tidak ada yang membuktikan bahwa Anies terlibat kasus korupsi.
"Soal tuduhan korupsi, kan ada lembaga antirasuah. Ada KPK, kejaksaan, dan kepolisian. Kalau memang ada kan tinggal dilaporkan saja. Kenyataannya kan tidak!," tegas Willy.
Menurut Willy, tuduhan-tuduhan terhadap Anies oleh PSI sejauh ini tidak mendasar, baik soal intoleransi maupun korupsi. "Di sisi lain, apa yang dilakukan oleh PSI menjadi semata soal propaganda saja. Semacam upaya labeling terhadap sosok tertentu yang dalam hal ini terhadap Anies," katanya.
Willy malah menuduh PSI lah yang mengkotak-kotakan seseorang. Padahal, kata dia sebagai partai yang mengagungkan toleransi seharusnya PSI merangkul semua orang tanpa melabeli.
"Kalau PSI adalah partai yang toleran mestinya yang dilakukan adalah mengajak semua pihak untuk membangun iklim kehidupan sosial yang toleran, yang membuat siapapun jadi kewalahan untuk bersikap intoleran. Jangan malah menuduh si A atau si B intoleran. Labeling semacam itu selain terasa kekanak-kanakan juga membuat orang yang tadinya toleran malah bisa benar benar jadi intoleran," pungkasnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie menyatakan tidak akan mendukung Anies Baswedan maju sebagai capres pada Pemilu 2024. Sebab, PSI tak mau mendukung kandidat yang bermasalah dalam hal intoleransi dan korupsi.
"Sudah sangat jelas bahwa PSI tidak akan mendukung Mas Anies di Pilpres 2024. Kami memeluk teguh prinsip antiintoleransi dan antikorupsi. Maka, tak mungkin kami mendukung kandidat yang bermasalah dalam dua atau salah satu prinsip tersebut," kata Grace Natalie dalam keterangan pers tertulis, Minggu, 19 Juni.
Menurut Grace, PSI memegang teguh prinsip antiintoleransi dan antikorupsi yang harus ditegakkan sebaik-baiknya. "PSI menolak untuk bersikap pragmatis dan oportunis," tegasnya.
Grace menuturkan, PSI telah menjaring sembilan nama yang akan dijagokan untuk menjadi capres pada Pemilu 2024. Dari sembilan nama itu, kata Grace, tidak ada nama Anies Baswedan.
"Sembilan nama hasil penjaringan teman-teman PSI di daerah itulah yang masuk dalam Rembuk Rakyat PSI. Nama Mas Anies tidak ada di sana," tutur Grace.