SURABAYA - Sekolah kebangsaan dalam rangka memperingati Juni Bulan Bung Karno di Kota Surabaya, Jawa Timur, digelar bertahap hingga akhir Juni 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati di Surabaya, Rabu 15 Juni, mengatakan sekolah kebangsaan merupakan rangkaian agenda dalam memperingati Bulan Bakti Bung Karno.
"Sekolah kebangsaan ini diikuti oleh para pelajar jenjang SMP di Kota Surabaya," kata dia.
Menurut dia, hingga saat ini, sekolah kebangsaan telah digelar di Gedung Merah Putih, Balai Pemuda Surabaya pada Sabtu 11 Juni dan rumah kelahiran Soekarno Jalan Pandean IV No 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya pada Senin 13 Juni.
"Nanti juga akan gelar di museum HOS Tjokroaminoto dan sekolah HBS (Hoogere Burgerschool) Kebon Rojo. Jadi, agenda ini kami lakukan sampai nanti akhir Juni 2022," kata Wiwiek.
Selain Sekolah Kebangsaan, lanjut dia, di Bulan Bakti Bung Karno ini, pihaknya juga melakukan revitalisasi rumah kelahiran Presiden Pertama RI tersebut. Nantinya, kata dia, rumah yang berada di Jalan Pandean IB No 40 Surabaya itu akan dilengkapi dengan benda-benda atau dokumen yang berkaitan dengan Bung Karno.
"Rencananya akan menjadi rumah sejarah lahirnya Bung Karno. Di situ akan kami isi semua hal-hal yang berkait dengan Bung Karno. Ini teman-teman juga melakukan riset untuk mengkoleksi bahan-bahan atau data informasi yang nanti kita akan visualkan di rumah itu," ujar dia.
Menurut Wiwiek, rencana itu sebagaimana yang diinginkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi agar rumah kelahiran Bung Karno menjadi museum. Dalam proses riset dan pengumpulan data, kata dia, pihaknya mengaku juga menggandeng komunitas maupun ahli sejarah.
BACA JUGA:
"Bulan Juni ini kami mulai 'running'. Mudah-mudahan bulan Agustus sudah ada bahan yang bisa dimasukkan ke rumah lahirnya Bung Karno," kata dia.
Melalui museum itu, lanjut dia, pihaknya berharap, dapat semakin menguatkan bukti sejarah jika Presiden Pertama RI lahir dan pernah tinggal di Kota Surabaya. Hal ini juga diharapkan pula menjadi edukasi bagi semua warga Surabaya, terutama para generasi muda.
"Bahwa kota (Surabaya) ini sangat luar biasa history-nya, sangat luar biasa pernah ditinggali tokoh-tokoh Nasional. Ada Bung Karno, H.O.S Cokroaminoto, juga ada dr Soetomo," kata dia.
Sedangkan yang lebih penting pula, kata Wiwiek, pihaknya juga mengharapkan ketika orang berkunjung atau datang ke Kota Surabaya dapat teringat betul akan jasa-jasa dan semangat kepahlawanan.
"Ketika orang melihat Surabaya ini tempat tumbuhnya tokoh-tokoh bangsa Indonesia, harapan kita mereka semakin tersemangati, semakin bergelora. Sama seperti tagline dari peringatan ini adalah 'Warisi Apinya, Jangan Abunya'," kata dia.