Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu 15 Januari sore hari ini anjlok ke zona merah. IHSG turun 42,04 poin atau 0,66 persen ke 6.283,36.

Pada penutupan perdagangan, terdapat 121 saham menguat, 285 saham melemah, dan 137 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,76 triliun dari 12,47 miliar lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 7,24 poin atau 0,7 persen menjadi 1.025,07, Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,43 poin atau 0,5 persen ke 693,08, dan indeks IDX30 turun 3,85 poin atau 0,7 persen ke 560,00.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan, anjloknya IHSG mengikuti pelemahan bursa saham AS. "Itu karena faktor tetap berlakukan tarif impor China meskipun perjanjian fase pertama sudah ditandatangani Trump," kata Lanjar kepada VOI, Rabu 15 Januari.

Tarif impor miliaran dolar terhadap produk China yang masuk ke AS kemungkinan akan tetap berlaku hingga pemilihan presiden Amerika pada November 2020.

Badan Administrasi Trump sedang menyusun aturan tarif yang kemungkinan memblokir beberapa penjualan Huawei Teknologi di AS. Dari Asia, investor menanti reaksi China menanggapi hal tersebut.

"Investor khawatir perjanjian perdagangan akan berlarut dan dijadikan alasan untuk profit taking melihat harga saham telah cukup tinggi," tuturnya.

Ia menambahkan, dari dalam negeri, neraca perdagangan defisit pada sepanjang tahun 2019 sebesar 3,28 miliar dolar AS dengan ekspor migas yang turun signifikan dari tahun sebelumnya.

Pada penutupan perdagangan sore ini, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers antara lain, saham PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) naik Rp21 atau 35 persen ke Rp81, saham PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) naik Rp39 atau 34,82 persen ke Rp151, dan saham PT Yello Integra Datanet Tbk (YELO) naik Rp25 atau 34,25 persen ke Rp98.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) turun Rp64 atau 21,33 persen ke Rp236, saham PT MD Pictures Tbk (FILM) turun Rp24 atau 8,33 persen ke Rp264, dan saham PT PP Properti Tbk (PPRO) turun Rp4 atau 6,15 persen ke Rp61.