MAKASSAR - Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan menyebutkan hingga pekan kedua Juni 2022 program vaksinasi pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) mencapai angka 25,5 persen dari target 305.210 anak.
"Untuk BIAN ini imunisasi untuk anak sekolah itu sasaran kita 305.210 ribu. Sampai sekarang capaian dari sasaran yang kita capai 78 ribu anak, jadi baru sekitar 25,5 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin di sekolah Taman Kanak-kanak Rajawali di Jalan Arif Rate Kota Makassar, Kamis, 9 Juni.
Diketahui BIAN berlangsung selama satu bulan, bertahap di seluruh provinsi Indonesia.
Tahap pertama dilaksanakan mulai Mei 2022 di seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Untuk kota Makassar, Sulsel, pelaksanaan imunisasi dasar pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) terus dikejar oleh pemerintah kota Makassar.
Kadis Kesehatan yang akrab disapa dr. Ida mengatakan pihaknya tengah menginisiasi dari pintu ke pintu bagi anak yang tidak bersekolah tetap diberikan vaksin.
"Kan ada anak di sekolah, ada anak yang tidak sekolah, semua kita akan gagas, jadi anak yang tidak sekolah, kita door to door yang kita lakukan di layanan sekolah di 47 puskesmas, yang ada di Kota Makassar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail berharap kepada pihak terkait agar bersama-sama berupaya meningkatkan capaian imunisasi anak-anak di Makassar selama pelaksanaan BIAN tanggal 18 Mei-30 Juni 2022. Tujuannya agar tercapai target 95 persen.
BACA JUGA:
Pihaknya menyerukan agar seluruh pihak berperan aktif menyukseskan pelaksanaan BIAN di Kota Makassar dengan menyebarluaskan informasi BIAN pada setiap kesempatan, menggerakkan masyarakat dan orang tua agar anaknya diimunisasi, serta menjadi teladan di mana semua anak dalam keluarga mendapatkan imunisasi lengkap.
"Semoga upaya kita dalam menyehatkan anak-anak Kota Makassar dengan pemberian imunisasi dapat mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa atau KLB yang disebabkan oleh Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) seperti yang telah terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan dan provinsi lainnya," kata Indira.
Sebelumnya, pelaksanaan BIAN diluncurkan pada 18 Mei 2022 oleh Kementerian Kesehatan.
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional terhadap pencapaian target eliminasi campak-rubela/Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2023.
Pemberian vaksin tersebut diberikan pada umur anak sembilan bulan sampai kurang lebih 12 tahun.
Sebagai informasi, Vaksin MR (vaksin campak dan rubella) merupakan imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus campak dan rubella (campak Jerman).
Penyakit ini merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Penularan penyakit ini bisa ditularkan melalui saluran napas, terutama kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi melalui batuk atau pun bersin.