JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan orasi ilmiahnya di depan para wisudawan Universitas Pancasila. Dalam paparannya, Prabowo juga menyinggung urusan politik, yakni kampanye saat masih menjabat menteri.
"Saya diberi waktu 20 menit dan saya kira para wisudawan sudah tidak sabar untuk dilantik jadi kalau terlalu lama dengar ceramah ilimiah akan resah jadi saya tidak berpanjang lebar," ujarnya dikutip dari Channel Youtube Universitas Pancasila.
Prabowo menegaskan dirinya tidak berkampanye di depan para wisudawan.
"Saya sudah merasakan kalian sudah resah. 'Ah, apa lagi dia bicara ini? Jangan-jangan kampanye politik?'. Tidak, saya tidak kampanye di sini," kata Prabowo disambut tawa para hadirin.
"Kalau saya kampanye, saya harus minta izin presiden, saya ini menteri loh," sambungnya.
Karena itu, Prabowo menegaskan apa yang sedang dibicarakannya untuk kepentingan generasai penerus.
"Jadi inti dari paparan saya, kalau kita mau berperan di dunia seperti seharusnya, kita harus kuat. Saya mau titip sama kalian, ilmu yang saya pegang dari sejak saya muda. Kunci keberhasilan untuk Anda, ada satu kalimat: kalau engkau di dalam hati mu berpikir bahwa kau mungkin kalah sesungguhnya kau sudah kalah," tuturnya.
"Jangan berpikir bahwa kau akan gagal, bahwa kau mungkin kalah, kalau kau kalah jangan mengakui kau kalah anggap saja kemenangan yang tertunda, kalau kau jatuh itu biasa, petarung kadang-kadang jatuh, kadang-kadang K.O, yang penting bukan jatuhnya yang penting bagaimana kau berdiri kembali. Kalau ujian kamu sekali tidak lulus jgn nangis, kalau kau nangis engga ada yang suka sama kamu, belajar lagi supaya kau lulus, jangan cari bocoran soal," imbuhnya.
BACA JUGA:
Yang terakhir, Prabowo mengingatkan tentang sifat-sifat menuju keberhasilan, salah satunya yakni jangan berhenti membaca, buku yang tebal jangan hanya dipajang.
"Kedua, asah kecerdasanmu! Jangan anggap bahwa kecerdasan itu dilahirkan, jadi kalau saya enggak cerdas, salah ortu saya, no! Kecerdasan bisa kau asah, asal ada will, kedua, disipin," tegasnya.
Prabowo mengatakan orangtuanya memang seorang mantan guru besar, profesor, yang bisa mendapatkan semua gelarnya karena menjalankan hidupnya dengan bekerja keras.
"Dia kerjakan apa yang diminta dituntut kepadanya, lalu berfikir positif, berpikir baik, jangan menyerah," ujarnya.