Bagikan:

LOMBOK TENGAH - Jajaran Polres Lombok Tengah, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mengidentifikasi penyebab keracunan massal diduga akibat mengonsumsi nasi bungkus saat acara syukuran salah satu warga di Mertak Dusun Ponjambong, Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Minggu 5 Juni.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono dalam keterangan tertulisnya, di Praya, Selasa 7 Juni, mengatakan berdasarkan keterangan tenaga medis Puskesmas Ubung dan Puskesmas Bonjeruk bahwa kondisi para korban keracunan pada hari ini sudah dalam keadaan stabil.

"Kami dari Polres Lombok Tengah sedang mendalami penyebab keracunan tersebut," katanya dikutip Antara.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Tengah telah mengambil sampel nasi bungkus yang diduga menyebabkan puluhan warga Desa Ubung, Kecamatan Jonggat mengalami kerancuan, sehingga dirawat di puskesmas setempat.

"Sampel makanan nasi bungkus tersebut telah diambil dan dilakukan uji lab ke BPOM Mataram untuk mengetahui kandungan bakteri dari nasi bungkus yang dimakan warga tersebut," kata Kepala Dinkes Lombok Tengah Suardi.

Berdasarkan laporan dari petugas di lapangan, jumlah warga yang diduga keracunan usai menyantap nasi bungkus tersebut sekitar 34 orang.

Namun, sebagian korban telah dipulangkan setelah diberikan obat dan korban lainnya diinfus.

"Kondisi korban telah membaik setelah diberikan pertolongan medis di puskesmas setempat," katanya pula.

Puluhan warga Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah diduga mengalami kerancuan nasi bungkus. Korban sekitar 34 orang mengalami pusing dan mual-mual, sehingga dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

Para korban yang dewasa maupun anak-anak yang diduga keracunan nasi bungkus tersebut dirawat di tiga puskesmas, yakni di Puskesmas Ubung, Bonjeruk, dan Menemeng.

Para korban masih menjalani perawatan dan sebagian telah pulang setelah diberikan obat dan kondisi mereka membaik.

"Masih ada yang dirawat dan sebagian sudah pulang setelah diberikan obat," kata Bhabinkamtibmas Desa Ubung Bripka Iriawan, di Praya, Minggu (5/6).

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula ketika para korban pergi ziarah ke Makam Batulayar, Kota Mataram dengan membawa bekal nasi bungkus yang dibuat oleh salah satu korban bersama keluarganya.

Selanjutnya setelah sampai di makam, sekitar pukul 12.30 WITA, mereka makan nasi bungkus dan pulang.

Selanjutnya saat sampai di rumah sekitar pukul 15.00 WITA, satu per satu korban merasa pusing dan mual-mual, sehingga mereka dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

"Pusing dan mual-mual, setelah makan nasi bungkus yang isinya daging dan telur serta gado-gado," kata salah satu korban keracunan nasi bungkus, Sapwan.

"Alhamdulillah kondisi saya saat ini sudah membaik," kata korban lainnya Hapzah.

Petugas Puskesmas Ubung Azizah mengatakan, jumlah warga yang dirawat di puskesmas ini yang diduga mengalami keracunan nasi bungkus tersebut sekitar 24 orang.

"Belasan orang yang diinfus dan lainnya telah pulang setelah diberikan obat," katanya pula.